KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Kabar mengejutkan datang dari Denmark, yang pekan lalu mengumumkan pemusnahan hingga 17 juta ekor cerpelai dengan alasan menghambat pengembangan vaksin virus corona.
Langkah itu menuai banyak kritik, dan Perdana Menteri Denmark mengakui bahwa rencana tersebut terburu-buru dan tidak punya dasar hukum.
Otoritas Denmark mengatakan, mereka khawatir bentuk mutasi virus corona yang ditemukan di cerpelai berpotensi menghambat keefektifan vaksin corona.
Baca juga: Khawatir Pengaruhi Efektivitas Vaksin, 17 Juta Cerpelai Penyebar Covid-19 Segera Dimusnahkan
Kuburan massal cerpelai pun digali di pedesaan Denmark untuk mengubur hewan-hewan tersebut.
Dirangkum dari BBC pada Rabu (11/11/2020), berikut adalah fakta-fakta pemusnahan 17 juta ekor cerpelai di Denmark.
Polisi dan angkatan bersenjata telah dikerahkan, dan para peternak juga diperintahkan untuk memusnahkannya, tetapi pemusnahan ini akan butuh waktu berminggu-minggu.
"Kami memiliki 65.000 cerpelai. Dalam pekan depan semua akan dibunuh," kata Martin From sambil menunjuk ke deretan gubuk panjang yang menambung ribuan cerpelai di peternakannya di pedesaan Funen.
From adalah peternak cerpelai generasi ketiga di bisnis keluarganya yang sudah berjalan 60 tahun. Tak hanya From, para peternak lain di Denmark juga menyuarakan keberatannya.
Pemusnahan cerpelai di Denmark telah berlangsung selama beberapa minggu, dan sudah 2,85 juta ekor yang dibunuh.
Hingga Selasa (10/11/2020) virus corona dilaporkan di 237 peternakan di Jutland, dan dugaan kasus lainnya di 33 peternakan.
Baca juga: Akibat Penularan Virus Corona Lewat Cerpelai, Laga Inggris Vs Islandia Terancam Ditunda
Denmark bukan satu-satunya negara yang melaporkan wabah virus corona di peternakan cerpelai. Sebelumnya ada Spanyol, Swedia, Italia, dan AS, lalu di Belanda peternakan cerpelai akan ditutup mulai musim semi tahun depan.
Di Denmark sendiri rata-rata ada 1 dari 5 peternakan cerpelai yang melaporkan infeksi Covid-19.
Para ilmuwan dari Statens Serum Institute (SSI) di Kopenhagen awalnya memperingatkan agar waspada, setelah mendeteksi mutasi pada strain virus corona yang ditemukan di cerpelai.
Kemudian turun perintah dari negara untuk pemusnahan massal dan lockdown selama empat minggu bagi orang-orang yang tinggal di kawasan peternakan cerpelai.