Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dari Remaja Perancis-Irlandia yang Hilang, Kritik Polisi Malaysia Saat Pemeriksaan

Kompas.com - 11/11/2020, 18:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Seorang ibu dari remaja yang tubuhnya ditemukan di sebuah hutan hujan perbatasan Malaysia, mengatakan saat pemeriksaan pada Rabu (11/11/2020) bahwa respons polisi Malaysia terhadap pencarian anaknya yang hilang tidak efektif.

Melansir AFP, jenazah Nora Quoirin (15) seorang remaja Perancis-Irlandia yang menderita gangguan atau kesulitan belajar ditemukan tanpa pakaian tahun lalu setelah dilakukan perburuan besar-besaran di hutan hujan Malaysia.

Pihak berwenang Malaysia bersikukuh bahwa tidak ada perbuatan jahat atas kasus tersebut namun orang tua Quoirin yakin remaja itu diculik karena tidak mungkin pergi sendirian.

Baca juga: Tak Bisa Eja Kata Polisi, Pembunuh Bocah 8 Tahun di India Tertangkap

Bersaksi atas kasus kematian anaknya, Meabh Quoirin mengatakan dirinya langsung panik setelah tahu putrinya menghilang dari resor yang mereka tinggali dengan keluarga mereka di dekat perbatasan Malaysia dengan Thailand.

"Saya semakin stres. Pikiran pertama saya adalah Nora diculik," ujar Meabh melalui video-link.

Para pegawai di Resor Dusun mulai melakukan perburuan kepada remaja yang hilang sehari setelah tiba di resor tersebut. Mereka juga melapor kepada polisi.

Pada suatu sore, seorang petugas polisi tiba di resor itu dengan seekor anjing yang dianggap Meabh sudah sangat tua.

Baca juga: Diduga Perkosa Seorang Pria, Eks Wakil Wali Kota Paris Diperiksa Polisi

Meabh mengatakan juga bahwa polisi wanita yang dikirim untuk mewawancarainya memiliki kemampuan bahasa Inggris yang kurang memadai dan pihak berwenang tidak ingin melanjutkan pencarian setelah hari gelap meski akhirnya mereka berubah pikiran dan setuju.

Perburuan telah dilakukan berhari-hari dengan tim pencarian yang ditambah sampai ratusan orang. 

Namun, Meabh menjadi khawatir polisi tidak menanggapi kasus ini dengan serius apalagi mengaitkan ini dengan kriminalitas.

Pihak keluarga Meabh Quoirin mengatakan bahwa para petugas tidak mengambil sidik jari dari tempat mereka menginap.

Baca juga: Polisi Dalami Adanya Tersangka Lainnya dalam Penembakan di Gereja Lyon Perancis

Sementara dari pihak kepolisian bersikeras bahwa mereka sudah melakukan penyelidikan dan pada pemeriksaan awal Agustus tidak ada indikasi bahwa remaja itu diculik.

Jasad remaja perempuan itu akhirnya ditemukan 10 hari usai dinyatakan menghilang, tidak jauh dari resor. Sejauh ini belum ada laporan persis kapan korban menghilang dan ditemukan.

Hasil otopsi mengatakan bahwa remaja itu mungkin kelaparan dan meninggal karena pendarahan internal setelah menghabiskan sekitar satu minggu di hutan hujan Malaysia.

Namun, pihak keluarga mendorong dilakukannya penyelidikan lebih lanjut yang diperkirakan sampai bulan Desember.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com