Tedros yang berbicara dari tempat karantina setelah berkontak dengan seseorang yang dites positif corona, memperingatkan bahwa virus itu memanfaatkan kelemahan manusia.
"(Virus) itu memangsa mereka yang kesehatannya lebih lemah, tapi juga memangsa kelemahan-kelemahan lain: ketidaksetaraan, perpecahan, penyangkalan, angan-angan dan ketidaktahuan yang disengaja," terangnya.
"Kita tidak bisa bernegosiasi dengannya, atau menutup mata kita dan berharap dia pergi."
Baca juga: Juga Berprofesi Dokter, Indah Kusuma Sempat Sakit Hati dengan Tudingan Kacung WHO
"(Virus) itu tidak peduli retorika pokitik atau teori konspirasi. Satu-satunya harapan kita adalah sains, solusi, dan solidaritas," lanjutnya.
Komentar Tedros dilontarkan setelah Covid-19 menewaskan lebih dari 1,25 juta orang dan menginfeksi lebih dari 50 juta manusia di seluruh dunia, sejak pertama kali muncul di China akhir tahun lalu.
Tedros juga memperingatkan bahwa pandemi ini mengungkap kebutuhan dunia untuk kembali ke tujuan bersama, yang dalam beberapa tahun terkikis oleh pasang surut nasionalisme dan isolasionisme yang salah arah.
Baca juga: Kehadiran Terawan di Forum WHO yang Tak Paparkan Data Penanganan Pandemi...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.