Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: 10 Persen Penduduk Dunia Mungkin Sudah Terkena Covid-19

Kompas.com - 05/10/2020, 23:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, sekitar 10 persen dari total penduduk dunia diyakini sudah terjangkit dengan Covid-19.

Berdasarkan data yang sudah terpapar, kasus virus corona di Bumi ini sudah mencapai 35 juta, dengan 1,04 juta korban meninggal.

Tetapi berdasarkan estimasi WHO, diyakini terdapat 10 persen total populasi dunia yang mencapai 7,8 miliar ini telah terinfeksi Covid-19.

Baca juga: WHO Bakal Luncurkan 120 Juta Rapid Test Covid-19 ke Negara Miskin

Itu artinya, estimasi badan kesehatan PBB itu 20 kali lebih banyak dari data yang sudah dirilis pemerintah masing-masing negara.

"Prediksi terbaik kami adalah 10 persen penduduk dunia mungkin telah terkena virus ini," jelas Direktur Program Kedaruratan Michael Ryan.

Dalam pertemuan dengan dewan eksekutif, Ryan menekankan bahwa level infeksi sudah bervariasi, menjangkiti baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan.

"Tetapi yang menjadi penekanan kami adalah sebagian besar warga di Bumi ini masih berada dalam risiko," jelasnya dikutip AFP Senin (5/10/2020).

Baca juga: Tes Antigen Covid-19 Disetujui WHO, Pakar Desak Pemerintah Agresif

"Panggilan untuk segera berbenah"

Direktur Jenderal Tedros Adhanom menerangkan, pandemi Covid-19 yang tengah melanda seharusnya menjadi "panggilan untuk segera berbenah".

"Kita semua harus berkaca di depan cermin, dan bertanya apa yang bisa kita lakukan untuk membuatnya lebih baik," jelas Tedros dalam pertemuan.

Dia sekali lagi membantah kritikan bagaimana WHO dianggap tidak cakap menangani virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China itu.

Pejabat asal Ethiopia tersebut menyatakan, sejak awal mereka sudah bergerak secara teratur memberikan bantuan dan dukungan bagi negara guna melewati wabah ini.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 291.182, Indonesia Minta Bantuan Alat Rapid Test Antigen ke WHO

Tedros yang mengenakan masker hitam itu mengatakan, tidak ada yang salah dengan proses reformasi di organisasinya selama tujuh tahun terakhir.

Meski begitu, dia mengakui harus dipercepat. "Kami berada di jalan yang benar, tidak salah. Hanya saja harus lebih dipercepat," kata dia.

Dia merespons agenda dewan eksekutif, berisi 34 negara yang dipilih untuk masa jabatan tiga tahun, yang bertemu secara khusus selama dua hari.

Dewan itu bertemu untuk "meninjau progres terkait cara WHO merepons pandemi secara imparsial, independen, dan komprehensif".

Baca juga: Sumbang 70 Persen Total Kematian, 10 Negara Terparah Covid-19 Diperingatkan WHO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com