Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan Ada Peristiwa Serius, Uji Klinis CoronaVac di Brasil Ditangguhkan

Kompas.com - 10/11/2020, 10:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber ABC News

BRASILIA, KOMPAS.com – Badan Pengawas Kesehatan Nasional Brasil (Anvisa) menghentikan uji klinis dari kandidat vaksin virus corona dari China, CoronaVac.

Pihaknya menyetop uji klinis tersebut karena disebut adanya peristiwa yang merugikan dan serius.

Pengumuman tersebut disampaikan melalui pernyataan yang diunggah di situs webnya pada Senin (9/11/2020) malam waktu setempat sebagaimana dilansir dari ABC News.

Anvisa mengatakan dalam pernyataannya bahwa peristiwa yang mendorong penangguhan uji klinis CoronaVac terjadi pada 29 Oktober, tanpa merinci lebih lanjut yang terjadi pada saat itu.

“Dengan penghentian penelitian, tidak ada sukarelawan baru yang dapat divaksinasi,” kata pernyataan itu.

Baca juga: Vaksin Corona Racikan Pfizer dan BioNTech Diklaim 90 Persen Bisa Cegah Covid-19

Kandidat vaksin corona yang potensial tersebut dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi asalh China, Sinovac.

Di Brasil, CoronaVac akan didiproduksi oleh Butantan Institute yang dikelola oleh negara bagian Sao Paulo, Brasil.

Dalam sebuah pernyataan, Butantan Institute mengatakan pihaknya terkejut dengan keputusan Anvisa dan akan mengadakan konferensi pers pada Selasa (10/11/2020).

Penyuntikan CoronaVac telah memicu kontroversi di Brasil sebelumnya, di mana Presiden Brasil Jair Bolsonaro meragukan efektivitasnya.

Dia memicu kebingungan publik pada bulan lalu ketika secara terbuka menolak CoronaVac dengan mengatakan bahwa rakyat Brasil tidak bisa digunakan sebagai kelinci percobaan.

Baca juga: Perdana Menteri UEA Akhirnya Dapat Suntikan Vaksin Covid-19 dari Sinopharm China

Padahal Menteri Kesehatan Brasil yang ditunjuknya, Eduardo Pazuello, telah setuju untuk membeli CoronaVac dan kemudian diproduksi secara lokal oleh Butantan Institute.

Bolsonaro juga sering menyatakan ketidakpercayaannya terhadap China, terutama pada kampanye pada 2018.

Kendati demikian, dia melunakkan sikapnya terhadap Negeri “Panda” setelah dia menjabat sebagai Presiden Brasil.

Gubernur Negara Bagian Sao Paulo, Joao Doria telah menjadi saingan politik dan kritikus vokal terhadap tanggapan pandemi virus corona dari Bolsonaro.

Baca juga: Australia Berkomitmen Dukung Akses Vaksin Covid-19 ke Asia Tenggara

Penghentian Uji Coba

Penghentian sementara dalam pengujian obat atau vaksin memang relatif umum.

Dalam penelitian yang melibatkan ribuan partisipan, ada kemungkinan sejumlah sukarelawan menjadi sakit.

Selama uji klinis tersebut ditangguhkan, para peneliti akan melakukan analisa yang lebih mendalam terhadap vaksin yang diuji klinis.

Bulan lalu, dua produsen obat melanjutkan pengujian kandidat vaksin Covid-19 potensial mereka di AS setelah sempat dihentikan sebelumnya.

CoronaVac sendiri sedang diuji di tujuh negara bagian di Brasil, ditambah distrik federal tempat ibu kota Brasil, Brasilia.

Baca juga: Australia Gencar Diplomasi Vaksin Covid-19, China Ingin Indonesia Jadi Pusat Produksi

Menyusul keributan bulan lalu seputar CoronaVac, Anvisa tetap mengizinkan impor dari China sebanyak 6 juta dosis.

Namun, Anvisa menggarisbawahi bahwa vaksin potensial tidak boleh diberikan kepada rakyat Brasil sebelum benar-benar disetujui secara lokal.

Pada Senin pagi, Sekretaris Kesehatan Negara Bagian Sao Paulo, Jean Gorinchteyn, mengatakan 120.000 dosis pertama CoronaVac akan tiba di bandara internasional Sao Paulo pada 20 November.

“Kami akan terus mengikuti protokol kesehatan untuk memberikan suntikan (uji klinis). Mereka hanya akan dibawa ke publik setelah disetujui regulator kesehatan Brasil,” kata Gorinchteyn.

Baca juga: Sempat Terhenti, Ini Tantangan Pengembangan Vaksin Corona AstraZeneca

Gorinchteyn menambahkan bahwa hampir semua relawan yang diberi dua dosis vaksin menghasilkan antibodi yang dianggap dapat melindunginya dari virus corona.

Sao Paulo juga mengimpor bahan mentah untuk produksi 40 juta suntikan CoronaVac, yang akan mulai tiba pada 27 November.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com