LONDON, KOMPAS.com - Seorang warga Inggris ikut merayakan kemenangan Joe Biden sebagai presiden terpilih AS dengan mendapatkan untung Rp 28,2 miliar.
Melansir Mirror pada Minggu (8/11/2020), warga itu memenangi taruhan sebesar 1,5 juta poundsterling (Rp 28,2 miliar), setelah memasang taruhan 1 juta poundsterling (Rp 18,8 miliar) beberapa hari sebelum hari pemilihan AS.
Alex Kostin dari Americangamlber.com mengatakan, "Satu penumpang yang mungkin merayakan lebih dari yang lain malam ini adalah orang yang memasang taruhan 1 juta poundsterling pada Biden beberapa hari sebelum hari pemilihan dengan peluang 8/15."
Sementara itu, ada pula pengusaha Inggris misterius lainnya bertaruh 5-3,8 juta poundsterling (Rp 94-71,5 miliar) untuk Donald Trump mendapatkan kursi presiden periode kedua. Peluang taruhannya saat itu 37/20.
Ini diyakini sebagai taruhan politik terbesar yang pernah dibuat, kata sebuah sumber kepada The Sun.
Baca juga: Kalah Pilpres AS, Trump Dirumorkan Akan Diceraikan Melania
Adalah ilegal untuk memasang taruhan pada politik di AS, jadi mantan bankir kaya yang berbasis di luar negeri itu menggunakan bandar judi swasta yang terdaftar di pulau kecil Karibia Curacao untuk taruhan yang tidak membuahkan hasil.
Seandainya Trump berhasil, dia bisa membawa pulang cek senilai hampir 15 juta dollar AS (Rp 214,5 miliar).
Pengusaha misterius itu tidak sendiri. Nigel Farage mengeklaim memasang taruhan 10.000 poundsterling (Rp 188,1 juta) untuk Trump yang bertahan di Gedung Putih selama empat tahun lagi.
Baca juga: Pilpres AS: Pesan Persatuan Para Pemimpin Dunia kepada Joe Biden dan Kamala Harris
Farage telah mengikuti kampanye Trump dan dia mengatakan "sangat optimistis" ketika pemungutan suara ditutup pada Selasa (3/11/2020) bahwa Trump akan menang.
Dia tampak begitu percaya diri, sehingga dia mengunggah foto dirinya dengan bangga memegang tanda bertuliskan, "Donald Trump akan memenangi pemilu AS, 10.000 poundsterling, @15/8."
Dia mungkin menyesali pilihan itu sekarang.
Baca juga: Akankah Kemenangan Biden di Pilpres AS 2020 Mengakhiri Tren Politik Identitas?
Jessica O'Reilly dari Ladbrokes mengatakan sebelum presiden AS yang baru diumumkan, "Biden terlihat unggul menurut bandar judi dan jajak pendapat, tetapi bahkan pada jam ke-11 para pemain terus mendukung Trump atas peluang yang ditawarkan."
Rumah judi Paddy Power mengatakan, volume taruhan yang ditempatkan pada dua kandidat selama 24 jam terakhir sebelum pemungutan suara ditutup mencapai 93 persen dari uang yang mendukung Trump untuk mendapatkan masa jabatan kedua.
Betfair Exchange mengatakan bahwa taruhan senilai 337 juta dollar AS (Rp 4,8 triliun) dipasang untuk pemilu AS 2020.
Baca juga: Pilpres AS: Partai Demokrat masih akan Dominasi Kursi DPR
"Ini adalah pasar yang besar," kata Matthew Shaddick, kepala taruhan politik di perusahaan perjudian Inggris, GVC, kepada kantor berita AFP.
"Ini dua kali lebih besar dari (pilpres AS) 2016, dengan mudah menjadikannya acara politik terbesar yang pernah ada."
Pakar pemilihan taruhan, Paul Krishnamurty, mengatakan kepada Newsweek bahwa ada "kepercayaan yang tumbuh di pasar taruhan", jadi jumlah taruhan yang besar datang pada hari-hari final menjelang hari pemilihan.
"Itulah yang selalu kami lihat pada akhir pemilihan, di mana orang-orang menjadi lebih percaya diri tentang pasar dan para pemenang besar masuk," kata Krishnamurty.
Baca juga: Trump Masih Bersikukuh bahwa Dialah Pemenang Pilpres AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.