WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Partai Demokrat, diproyeksikan oleh CNN, akan tetap menjadi mayoritas di DPR, tapi dengan jumlah kursi lebih sedikit.
Sebab, beberapa petahana partai Demokrat kalah dan sebagian penantang juga gagal untuk mengambil kursi Partai Republik.
Menjelang Hari Pemilu, Demokrat optimistis bisa memperluas mayoritasnya, tapi tidak dapat terjadi.
Melansir CNN pada Sabtu (7/11/2020), setidaknya 7 petahana Demokrat kehilangan kursi mereka, termasuk segelintir pendatang baru yang membalikkan distrik pada 2018, dan telah mendukung Donald Trump pada 2016.
Sementara itu, Partai Republik bertahan di daerah pinggiran kota, di mana Demokrat berharap untuk membuat terobosan.
Hasil akhir yang mengecewakan bagi Demokrat, ditambah dengan kemungkinan Partai Republik mempertahankan kendali Senat.
Hal itu mendorong pelampiasan dan saling tuding di antara Kongres Demokrat pada pekan ini, bahkan dengan Joe Biden memenangkan Gedung Putih.
Baca juga: Trump Masih Bersikukuh bahwa Dialah Pemenang Pilpres AS
Demokrat memperoleh keuntungan bersejarah di paruh waktu 2018 ketika mereka mengambil kembali DPR dari Partai Republik, setelah ditutup dari kekuasaan di Washington usai pemilu 2016 ketika Trump memenangkan Gedung Putih dan Partai Republik mengendalikan kedua kamar Kongres.
Partai Republik berharap untuk melakukan ofensif pada 2020 dengan menargetkan anggota parlemen Demokrat di distrik Trump.
Ketika DPR memilih untuk memakzulkan presiden Trump, Partai Republik bersumpah bahwa Demokrat moderat akan membayar harga di kotak suara dan memperingatkan bahwa pemakzulan akan merugikan partai mayoritas mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.