“Bagaimana saya bisa mengubah ideologi seorang pelaku bom bunuh diri? Tidak dengan denda yang tinggi. Anda harus berubah pikiran,” kata Mayer.
“Jika (Fejzulai) tidak menghadiri masjid tetapi sekolah Kung Fu, (dia) akan pergi ke Tibet dan menjadi biksu Shaolin,” sambung Mayer.
Baca juga: Kronologi Penembakan di Wina: 2 Tewas, 15 Luka-luka, 1 Penembak Masih Buron
Fejzulai lahir dan dibesarkan di Wina dan merupakan salah satu dari 90 nama beraliran radikal di Austria yang dikenal intelijen karena mereka ingin melakukan perjalanan ke Suriah.
Kabar itu dikatakan oleh seorang editor surat kabar nasional Austria, Florian Kenk, melalui akun Twitternya pada Selasa pagi waktu setempat.
Kenk mengatakan Fejzulai memiliki akar Albania dan orang tuanya berasal dari Makedonia Utara.
Klenk menambahkan polisi mengira dia tidak mampu merencanakan serangan di Wina. Namun kenyataannya, dia melakukan aksinya juga.
Baca juga: Pelaku Penembakan Wina Masih Buron, Laporan Terbaru 2 Orang Tewas
Menteri Dalam Negeri Austia, Karl Nehammer, mengatakan kepada kantor berita Austria APA bahwa Fejzulai telah mengunggah foto di akun Instagram-nya sebelum serangan.
Dalam foto tersebut, Fejzulai tampak membawa dua senjata api dan parang.
"(Tersangka) dilengkapi dengan rompi peledak palsu dan senapan otomatis, pistol, dan parang untuk melakukan serangan menjijikkan ini terhadap warga yang tidak bersalah," kata Nehammer.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Nehammer mengatakam Fejzulai "berhasil mengelabui program deradikalisasi sistem peradilan, mengelabui orang-orang di dalamnya dan mendapatkan pembebasan awal."
Salah satu wanita yang tewas dalam serangan tersebut adalah seorang pramusaji yang meninggal karena luka tembak di rumah sakit.
Korban tewas lain adalah seorang wanita berusia 40-an tahun dan sempat dirawat di sebuah klinik namun akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Wina Diguncang Teror Penembakan, 1 Tewas dan 15 Orang Luka-luka
Salah satu korban laki-laki ditemukan di pasar daging, sementara korban tewas keempat ditemukan dengan luka parah di Franz-Josefs-Kai, dekat sungai Wien.
Seorang petugas polisi juga ditembak dan terluka parah.
Tujuh dari 17 korban yang dirawat di rumah sakit berada dalam kondisi kritis dan mengancam jiwa, menurut APA.