KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan, total orang yang tewas akibat penembakan di Wina berjumlah lima orang.
Kelima orang tersebut terdiri dari empat warga sipil dan satu tersangka penembakan terjadi pada Senin (2/11/2020) malam waktu setempat.
Hal itu disampaikan Nehammer dalam konferensi pers pada Selasa (3/11/2020) malam waktu setempat sebagaimana dilansir dari CBC.
Dia menambahkan, keempat korban tewas dari warga sipil masing-masing adalah dua pria dan dua wanita.
Baca juga: Kronologi Penembakan di Wina: 2 Tewas, 15 Luka-luka, 1 Penembak Masih Buron
Nehammer juga mengeklaim bahwa tersangka penembakan yang tewas tersebut adalah simpatisan ISIS.
"Kami mengalami serangan tadi malam oleh setidaknya satu teroris ISIS," kata Nehammer kepada wartawan.
Dia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut dengan alasan penyelidikan yang sedang berlangsung.
Pihak berwenang juga masih menyelidiki para penyerang kemungkinan telah kabur dari Austria.
Baca juga: Pelaku Penembakan Wina Masih Buron, Laporan Terbaru 2 Orang Tewas
Orang-orang di Wina telah didesak untuk tetap di rumah jika memungkinkan pada Selasa.
Nehammer menambahkan, sebanyak 15 orang mengalami luka-luka ajibat serangan. Di antara korban luka-luka tersebut terdapat salah satu anggota polisi.
Penembakan dimulai tak lama setelah pukul 20.00 waktu setempat pada Senin.
"Kami menjadi korban serangan teror keji di ibu kota federal yang masih berlangsung," kata Kanselir Austria Sebastian Kurz.
Serangan itu menuai kecaman dan jaminan dukungan dari para pemimpin di seluruh Eropa, termasuk dari Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Beberapa waktu lalu, Perancis juga menghadapi serangan teror yang merenggut nyawa sejumlah warga Perancis.
Di tempat lain, Presiden AS Donald Trump juga mengungkapkan dukungannya kepada Austria setelah terjadi serangan tersebut.
Baca juga: Pelaku Penembakan Pendeta Ortodoks di Perancis Ternyata Masih Berkeliaran
"Doa kami bersama orang-orang Wina setelah aksi terorisme keji lainnya di Eropa,” tulis Trump di akun Twitter-nya.
Trump menambahkan, AS mendukung Austria, Perancis, dan seluruh Eropa dalam perang melawan terorisme.
"Serangan jahat terhadap orang yang tidak bersalah ini harus dihentikan," tambah Trump.
Militer Austria mengerahkan personelnya untuk menjaga situs-situs utama di Wina, membebaskan polisi untuk melanjutkan penyelidikan.
Jerman dan Hongaria telah menawarkan untuk mengirim unit polisi taktis untuk mendukung Austria.
Baca juga: Dapat Stigma akibat Teror di Perancis, Umat Islam Merasa Tertekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.