Tapi bukan hanya silinder yang harus dikhawatirkan Igau. Dia juga kesulitan mengamankan pasokan bilah untuk turbin angin.
Baca juga: Inspirasi Energi: Sudah Punya PLTS Terbesar Dunia, UEA Berambisi Tambah Lagi
Pasokan kayu balsa, komponen utama bilah turbin angin, menjadi langka pada musim semi ini karena sekitar 95 persen di antaranya berasal dari Ekuador, yang dilanda pandemi.
Kini, dengan waktu tersisa sekitar dua bulan hingga akhir tahun, sebanyak lima turbin angin berhasil berputar pada akhir Oktober.
Pengoperasian tersebut memberikan harapan kepada EDF Renewables bahwa perusahaan itu akan memenuhi tenggat waktunya. Tetapi jumlah kasus virus corona terus meningkat di seluruh negeri membuat para eksekutif tidak yakin proyek tersbut kelar tepat waktu.
“Setiap hari sesuatu bisa terjadi di lokasi yang berarti seluruh tim kami bisa masuk ke karantina. Saya tidak tahu bagaimana kita akan menyelesaikannya pada akhir tahun ini,” kata Igau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.