Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Energi: Bagaimana Pandemi Covid-19 Menganggu Pengembangan Energi Angin?

Kompas.com - 02/11/2020, 13:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Para petinggi tersebut berharap Kongres AS dapat memberikan bantuan untuk energi terbarukan, atau paling tidak mereka mendapatkan sedikit keringanan pada musim semi.

Industri energi angin memang menerima bantuan dari Kementerian Keuangan AS, yang pada Mei memberi pengembang energi angin lebih banyak waktu untuk menyelesaikan konstruksi agar memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak federal.

Namun, bisnis tersebut kini harus menyelesaikan proyek yang mereka mulai pada 2016 dan 2017 dalam lima tahun, yang sebelumnya ditargetkan rampung dalam kurun waktu empat tahun. EDF Renewables sendiri memulai proyeknya pada 2016.

“Semua orang mencoba memikirkan bagaimana semuanya akan berakhir,” kata Benoit Rigal, Wakil Presiden Teknik dan Konstruksi EDF Renewables.

Baca juga: Inspirasi Energi: Tahukah Kamu? Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Makin Diminati di Seluruh Dunia

Ketakutan virus di Nebraska

Pada 13 Maret, EDF Renewables sedang mempersiapkan situs untuk menerima 36 bilah turbin angin. Bilah turbin angin tersebut adalah komponen pertama yang diperkirakan akan tiba di Desa Milligan, Nebraska, kurang dari satu jam perjalanan darat di barat daya Lincoln.

Tetapi, tiga hari sebelum bilah itu dijadwalkan tiba, Dwynne Igau, seorang Manajer Perencanaan dan Konstruksi EDF Renewables yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, menerima berita yang mengkhawatirkan: salah satu pekerjanya jatuh sakit.

Igau dengan cepat membatalkan pengiriman dan memerintahkan sekitar 30 persen krunya melakukan karantina mandiri. Daerah di sekitar Desa Milligan memang mengalami lonjakan awal kasus virus corona, sebagian kasus didorong oleh infeksi di pabrik pengepakan daging.

Hanya beberapa ratus orang yang tinggal di desa tersebut, sebuah komunitas yang didirikan pada 1888 dan dikelilingi oleh barisan ladang jagung.

Menurut EDF Renewables, setidaknya tiga pekerjanya dinyatakan positif terinfeksi virus corona tahun ini. Beberapa orang yang bekerja sebagai kontraktor dan pemasok komponen juga terinfeksi Covid-19.

“Kami tidak berpikir itu akan menyebar sebanyak dan secepat itu,” kata Gilles Gaudreault, Manajer Transportasi dan Logistik EDF Renewables yang juga mengawasi proyek.

Baca juga: Inspirasi Energi: Tahukah Kamu? Efisiensi Energi Bisa Kurangi Pemanasan Global

Biasanya, Igau akan berada di lokasi konstruksi untuk mengatur pekerjaan tersebut. Tetapi pandemi telah memaksanya untuk bekerja dari rumahnya, di pinggiran kota Austin, Texas, lebih dari 1.200 kilometer jauhnya.

Igau juga harus menghadapi Covid-19 di dekat rumahnya. Pasalnya, teman sekamar putrinya yang kini berkuliah di salah satu perguruan tinggi positif terinfeksi virus corona.

Hal itu memaksa Igau dan keluarganya untuk mengantar putrinya pulang-pergi ke kampus putrinya di Texas A&M University setiap hari, yang jaraknya dua jam perjalanan darat.

Igau, yang telah menghabiskan waktu selama tujuh tahun dalam memimpin operasi proyek, belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini adalah pertama kalinya dia kehilangan akses ke krunya selama berhari-hari secara langsung.

“Ada begitu banyak ketidakpastian pada Maret, April, tentang seperti apa pengiriman kami nantinya. Apakah kami akan memiliki komponen dalam jangka waktu tersebut untuk mulai menyusun komponen ini?” ujar Igau bertanya-tanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com