Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaannya Disanksi China karena Jual Senjata ke Taiwan, Ini Respons AS

Kompas.com - 29/10/2020, 07:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) merespons keputusan China yang menjatuhkan sanksi kepada sejumlah perusahaan karena menjual senjata ke Taiwan.

pada Senin (26/10/2020), Beijing menyatakan bakal menghukum pabrikan Lockheed Martin serta divisi pertahanan pada raksasa aviasi Boeing.

Keputusan itu dibuat setelah dua perusahaan itu terlibat dalam kesepakatan penjualan rudal kepada Taiwan senilai hampir 2 miliar dollar AS (Rp 29,3 triliun).

Baca juga: Media China Sebut Jet Tempur Beijing Wajib Terbang di Atas Taiwan

"Ini tentu bukan pertama kalinya Beijing mengancam sanksi kepada perusahaan AS," kata R Clarke Cooper, pejabat kementerian luar negeri yang bertanggung jawab atas penjualan senjata.

Cooper menuturkan kepada awak media, tentunya "Negeri Panda" akan menyikapi penjualan senjata itu dengan ancaman sanksi dan provokasi.

Berdasarkan perjanjian bilateral, Washington bertanggung jawab untuk menyediakan pertahanan diri bagi Taiwan, yang diklaim sebagai provinsi oleh China.

Dalam beberapa bulan terakhir, jet tempur "Negeri Panda" semakin sering memasuki wilayah udara pulau dengan pemerintahan mandiri itu.

Bahkan militer China juga merilis film propaganda yang memperlihatkan simulasi serangan, sebagaimana diberitakan AFP Rabu (28/10/2020).

Baca juga: AS Jual Paket Rudal ke Taiwan Seharga Rp 35 Triliun, Begini Kecanggihannya

Cooper menjelaskan, Beijing harusnya sudah lama mengetahui bahwa "Negeri Uncle Sam" punya obligasi untuk menjual senjata kepada Taipei.

"Keamanan mereka merupakan kunci mempertahankan stabilitas yang ada di kawasan Indo-Pasifik," jelas si pejabat kemenlu itu.

Dia menekankan perilaku bullying yang diperlihatkan oleh Beijing adalah bentuk provokasi karena Taipei hanya berusaha memperkuat dirinya.

"Pada intinya, kami harus memastikan bahwa Taiwan tidak bisa dirundung atau dilecehkan oleh China," papar Cooper kembali.

Baca juga: Jual Senjata ke Taiwan, 3 Perusahaan Ini Disanksi China

Selama ini Beijing, yang sudah mengalahkan kaum nasionalis dalam perang saudara 1949, menganggap Taiwan sebagai wilayah yang harus segera disatukan.

Namun sejak AS diperintah oleh Presiden Donald Trump, Washington makin sering menyuarakan dukungan bagi Taipei, termasuk melalui dua kunjungan pejabat senior.

Bahkan Joe Biden, penantang Trump dalam Pilpres AS, dalam opininya di World Journal, koran etnis Tionghoa di AS, dia berjanji meningkatkan relasi dengan Taipei.

Biden memuji Taiwan terdepan dalam demokrasi, pembangkit teknologi, sekaligus bagaimana cara mereka dalam menangani virus corona.

Baca juga: Taiwan: Impor Senjata Rp 26,4 Triliun dari AS, Bukan untuk Berlomba dengan China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com