Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS: Armenia Harus Dapat Membela Dirinya Sendiri dari Azerbaijan

Kompas.com - 16/10/2020, 06:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo berharap bahwa Armenia dapat “membela” dirinya sendiri atas konfliknya dengan Azerbaijan.

Pernyataan tersebut dia ungkapkan pada Kamis (15/10/2020) sebagaimana dilansir dari AFP.

"Kami berharap orang-orang Armenia dapat membela (diri sendiri) melawan apa yang dilakukan orang Azerbaijan," kata Pompeo dalam wawancara dengan radio WBS di Atlanta, AS.

Pompeo juga menyuarakan harapan agar kedua belah pihak bisa menyepakati gencatan senjata yang benar, dan kemudian duduk di meja.

Baca juga: Turki Bantah Kerahkan Pasukan Suriah untuk Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh

Setelah itu, sambung Pompeo, mereka dapat mencoba dan mengurai permasalahan-permasalahan yang mengakar dari sejarah nan rumit yang mereka hadapi.

Selama dua pekan terakhir, AS menyatakan netral atas konflik tersebut dan mendesak kedua belah pihak untuk berbicara.

AS sendiri menampung diaspora orang Armenia yang banyak. Tapi di sisi lain, Negeri “Uncle Sam” juga memiliki hubungan strategis yang berkembang dengan Azerbaijan.

Pompeo juga memperbarui kritiknya terhadap Turki, yang merupakan anggota NATO, karena telah dengan gigih mendukung Azerbaijan.

Baca juga: Azerbaijan Klaim Hancurkan Situs Rudal yang Dipakai Armenia Serang Warganya

Dia menyebut Turki telah turun tangan dan memberikan sumber daya ke Azerbaijan.

“Meningkatkan risiko, meningkatkan baku tembak yang terjadi dalam pertarungan bersejarah di tempat yang disebut Nagorno-Karabakh ini," kata Pompeo.

AS adalah ketua bersama OSCE Minsk Group yang bertanggung jawab atas diplomasi di Nagorno-Karabakh bersama dengan Rusia dan Perancis.

Baca juga: Korban Tewas Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh Capai 600 Orang

Baik Menteri Luar Negeri Armenia dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan sepakat untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan pada akhir pekan lalu.

Namun baku tembak masih terjadi beberapa jam setelah kesepakatan itu dibuat. Kedua belah pihak saling menuduh satu sama lain sebagai pihak yang melanggar perjanjian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com