Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Rapid Test Negatif Covid-19, Trump: Aku Akan Mencium Semua Orang

Kompas.com - 13/10/2020, 10:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP,Reuters

SANFORD, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali berkampanye pada Senin (12/10/2020) setelah 10 hari lalu menyatakan diri positif terinfeksi virus corona.

Diberitakan sebelumnya, tepat sebelum kampanye dimulai, Trump dinyatakan negatif virus corona setelah diuji rapid test sebagaimana diwartakan AFP.

Trump tiba di gelanggang kampanye luar ruangan di Sanford, Florida, AS, pada Senin tanpa mengenakan masker sebagaimana dilansir dari Reuters.

Kampanye tersebut merupakan kampanye pertama dari enam kampanye yang direncanakan pada pekan ini.

Baca juga: Donald Trump Negatif Covid-19 Jelang Kampanye di Florida

Dia melemparkan maskernya ke ribuan pendukung yang berdiri berdekatan dan sebagian besar tanpa memakai masker.

Trump juga berulang kali berbicara tentang kesembuhannya dari virus corona.

“Saya mengalaminya sekarang. Mereka bilang saya kebal. Saya merasa sangat kuat, "kata Trump kepada pendukungnya dalam sambutannya selama satu jam.

"Saya akan mencium semua orang di antara penonton itu, saya akan mencium pria dan wanita cantik, saya akan memberimu ciuman besar yang gemuk,” lanjut Trump.

Baca juga: Ucapan Fauci soal Virus Corona Diedit, Dipelintir di Iklan Kampanye Trump

Kembalinya Trump berkampanye menandai tiga pekan sebelum pemilihan umum digelar pada 3 November.

Presiden berusia 74 tahun tersebut berusaha mengubah dinamika kontestasi pemilihan umum yang menurut jajak pendapat nasional menunjukkan bahwa dia kalah dari calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.

Kampanye di Sanford menunjukkan bahwa Trump tidak mengubah pendekatan atau pandangan kampanyenya sejak tertular virus corona.

Dia mengatakan kepada pendukung bahwa lockdown untuk menekan penyebaran virus corona telah menyebabkan kerusakan besar pada ekonomi dan terlalu drastis.

Baca juga: Trump: Saya Bisa Kebal Covid-19 Seumur Hidup

“Itu berisiko, tapi Anda harus keluar,” katanya kepada pendukung. Para pendukungnya lantas berteriak kepada Trump “kami mencintaimu.”

Para pengkritik menyalahkan Trump karena gagal mendorong pendukung di acara kampanye, dan staf Gedung Putih, untuk mengenakan masker dan mematuhi physical distancing.

Setidaknya 11 orang dekat Trump telah dites dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Saat Trump berkampanye, pakar penyakit menular AS Anthony Fauci mengatakan kepada CNBC bahwa AS menghadapi "banyak masalah" jika pemerintah tidak mendorong pemakaian masker secara universal dan menghindari pertemuan massal.

Baca juga: Terungkap, Trump Ingin Buka Baju Ala Superman Saat Keluar dari Rumah Sakit

Kampanye Trump tersebut terjadi beberapa jam setelah Gedung Putih mengatakan Trump dinyatakan negatif Covid-19.

Dalam sebuah memo, Dokter Gedung Putih Sean Conley tidak mengatakan kapan tes terhadap Trump dilakukan.

Namu dia mengatakan bahwa tes dan data klinis dan laboratorium lainnya "menunjukkan kurangnya replikasi virus yang dapat dideteksi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com