Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Bakal Kirim Kapal Penelitian Lagi ke Mediterania Timur, Yunani Marah

Kompas.com - 12/10/2020, 15:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Arab News

ATHENA, KOMPAS.com - Yunani mengutuk Turki atas keputusan Ankara yang mengirim lagi kapal seismiknya ke Laut Mediterania Timur.

Athena lantas menyebut langkah Turki tersebut sebagai sebagai “ancaman langsung terhadap perdamaian regional”.

Pengiriman kapal seismik di wilayah tersebut berlangsung ketika Turki dan Yunani mencoba menetapkan tanggal untuk pembicaraan sebagaimana dilansir dari Arab News, Senin (12/10/2020).

Angkatan Laut Turki pada Minggu (11/10/2020) mengatakan kapal Oruc Reis akan melakukan aktivitas di wilayah tersebut.

Baca juga: Sempat Ditarik, Turki Akan Kirim Kapal Peneliti Lagi ke Mediterania Timur

Kapal tersebut juga akan menjalankan tugasnya di selatan Pulau Kastellorizo, Yunani, mulai 22 Oktober dalam pesan yang dikirim ke sistem perpesanan maritim NAVTEX.

Kementerian Luar Negeri Yunani lantas merespons rencana Turki dengan mengatakan langkah itu adalah "ancaman langsung bagi perdamaian dan keamanan regional."

"Turki tidak dapat diandalkan dan tidak dengan tulus menginginkan dialog," kata Kementerian Luar Negeri Yunani dalam sebuah pernyataan.

Kementerian itu menambahkan bahwa Ankara adalah "faktor utama" ketidakstabilan di Libya hingga Laut Aegea dan Siprus, Suriah, Irak, dan sekarang Nagorno-Karabakh.

Baca juga: Hina Erdogan, Situs Web Media Yunani Diretas Hacker

"Saya tidak mencari pertengkaran, tidak ada yang harus melakukannya," kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dalam sebuah wawancara pada Senin dengan harian Yunani Ta Nea.

Wawancara tersebut dilakukan sebelum Turki mengumumkan rencananya untuk mengirim kapal Oruc Reis ke Laut Mediterania Timur.

Turki dan Yunani tengah berselisih mengenai eksplorasi energi di Laut Mediterania Timur pada Agustus.

Mereka juga saling unjuk kekuatan militer dengan menggelar latihan angkatan udara dan angkatan laut di perairan strategis antara Siprus dan Pulau Kreta, Yunani.

Baca juga: Erdogan Dihina Koran Yunani, Turki Mengecam Balik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com