Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkejut Korut Luncurkan Senjata Baru, Korsel Ingatkan Perjanjian Anti-Bentrokan Senjata

Kompas.com - 11/10/2020, 17:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Sehari setelah Korea Utara meluncurkan senjata strategis dan taktis baru pada parade militer, Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk tetap berpegang pada perjanjian yang melarang bentrokan senjata antara negara tetangga, pada Minggu (11/10/2020).

Parade besar-besaran pada Sabtu (10/10/2020), memperingati 75 tahun berdirinya Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara

Acara diisi dengan Korea Utara memamerkan berbagai senjata baru, di antaranta rudal balistik antarbenua (ICBM) dan peluru kendali balistik berbasis kapal selam (SLBM).

Baca juga: Kim Jong Un Minta Maaf untuk Sulitnya Hidup di Korea Utara

Melansir Reuters pada Minggu, Gedung Biru kepresidenan Korea Selatan mengatakan pihaknya langsung mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional, untuk membahas senjata dan pidato pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam perayaan itu.

"Kami menekankan berbagai kesepakatan yang dibuat antara Selatan dan Utara untuk mencegah konflik bersenjata dan perang," katanya dalam sebuah pernyataan.

Meski pun, Kim berjanji dalam pidatonya untuk terus membangun kekuatan militernya, dia berharap negara komunis itu tetap dapat bergandengan tangan untuk menjaga perdamaian, bahkan setelah pandemi virus corona berakhir.

Baca juga: Ceritakan Kesulitan Korea Utara, Kim Jong Un Menangis

Dalam pemberitaan sebelumnya, parade militer perayaan 75 tahun berdirinya Partai Buruh di Lapangan Kim Il Sung, Pyongtang berlangsung dengan emosional.

Kim mulai membahas mengenai kesulitan yang tengah dihadapi Korea Utara sepanjang tahun, mulai dari sanksi internasional akibat uji coba senjata, terjangan banjir, topan, hingga dampak virus corona.

Selain itu, dia juga menawarkan kata-kata lebih bersahabat kepada Korea Selatan, di mana dia berharap bisa "menggenggam tangan" tetangganya tersebut, jika pandemi berakhir.

Pawai dan pidato itu digelar tidak lama berselang, setelah sebulan kedua negara tetangga ini berselisih tentang pembunuhan seorang pejabat perikanan Korea Selatan, oleh pasukan Korea Utara setelah dia hilang.

Baca juga: Inilah Rudal Balistik Antar Benua Terbaru Korea Utara

Pembunuhan itu adalah insiden yang mengejutkan dan membuat marah banyak orang di Selatan.

Seoul menyerukan penyelidikan bersama setelah menemukan bahwa tentara Korea Utara yang membunuh pria itu dan membakarnya, meski pun Pyongyang mengatakan mereka hanya membakar alat pelampung yang dia gunakan.

Pada Minggu, Gedung Biru mendesak Korea Utara untuk menanggapi permintaan penyelidikannya.

Baca juga: Korea Utara Diduga Gelar Parade Militer Saat Dini Hari

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Unifikasi Seoul, yang menangani urusan lintas batas, mengatakan pidato Kim akan mengarah pada perdamaian dan hubungan yang lebih baik.

Selain itu, menyatakan harapan untuk dimulainya kembali dialog tentang masalah-masalah seperti insiden penembakan, kerja sama mengenai tanggapan virus dan bantuan kemanusiaan.

Kementerian pertahanan menyatakan keprihatinan tentang senjata yang baru diluncurkan Korea Utara, dengan mengatakan akan melakukan analisis rinci dengan Amerika Serikat.

Baca juga: Warga Korea Selatan Ditembak Mati dan Dibakar oleh Tentara Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com