Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korea Selatan Ditembak Mati dan Dibakar oleh Tentara Korea Utara

Kompas.com - 24/09/2020, 12:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan menyatakan, seorang warganya ditembak mati dan jenazahnya dibakar oleh tentara Korea Utara.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh kementerian pertahanan, korban yang diidentifikasi seorang pria itu hilang bersama kapal patrolinya di perairan dekat Yeonpyeong.

Pejabat militer Korea Selatan mengungkapkan, lelaki itu disinyalir hendak membelot ke Korea Utara karena dia mengenakan jaket penyelaamt.

Baca juga: Presiden Korea Selatan Ingin Akhiri Perang dengan Korea Utara

Dilaporkan kantor berita Yonhap via AFP Kamis (24/9/2020), pria itu ditemukan oleh tentara Korut, dan kemudian menjalani interogasi.

"Dia kemudian ditembak mati saat berada di dalam air. Prajurit Korea Utara kemudian menyiramkan bensin ke jenazahnya dan dibakar," jelas Seoul.

Upaya pembakaran jenazah itu dilakukan Pyongyang untuk mencegah virus corona, di mana mereka menutup perbatasan dan mengumumkan status darurat.

"Kami memerkirakan bahwa mereka membakar mayat itu untuk menanggulangi menyebarnya virus corona," jelas pejabat kementerian pertahanan tersebut.

Yonhap yang mengutip sumber internal Seoul menerangkan, perintah untuk menembak mati si lelaki "berasal dari atasan tertinggi".

Pihak kementerian pun mengecam sikap yang dilakukan negara penganut ideologi Juche itu sebagai "aksi yang brutal dan tak bertanggung jawab".

Pada Juli, seorang pria yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu dilaporkan kembali setelah menyelinap ke perbatasan.

Kabar itu membuat rezim Kim Jong Un memblokir kota Kaesong, di tengah ketakutan pria tersebut bakal menularkan Covid-19.

Kemudian komandan AS Robert Abrams menyatakan, Korea Utara memerintahkan perintah "tembak mati" bagi siapa pun yang berada di perbatasan.

Hingga saat ini, negara yang mempunyai puluhan senjata nuklir itu masih mengklaim belum mendapatkan satu kasus positif Covid-19.

Sebab pada Januari lalu, mereka bergerak cepat dengan menutup perbatasan dengan China, negara yang pertama kali mendeteksi wabah tersebut.

Baca juga: Gambar Kim Jong Un Rusak, Korea Utara Gelar Investigasi Besar-besaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com