Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Diyakini Punya Rudal yang Bisa Jangkau New York

Kompas.com - 08/10/2020, 07:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Beberapa kajian memperkirakan, Korea Utara diyakini mendapatkan komponen-komponen high performance yang didapat dari jaringan-jaringan gelap di Rusia dan Ukraina

Sejak akhir 2019, Korut terus meningkatkan program persenjataan, antara lain dengan melakukan uji peluncuran rudal beberapa bulan lalu.

Pada Juli, Pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan berhasil mengembangkan senjata nuklir "dengan kemampuan absolut" dan menambahkan bahwa negaranya sekarang "bisa melindungi diri sendiri ... berkat pertahanan nuklir yang efektif dan andal".

Bom termonuklir

Pada 3 September 2017, Korut melakukan uji nuklir terbesar mereka di Punggye-ri.

Diperkirakan daya ledak senjata yang diuji antara 100 hingga 370 kiloton. Sebagai gambaran daya ledak 100 kiloton enam kali lebih hebat dibandingkan kekuatan bom yang dijatuhkan di Hiroshima pada 1945.

Korut mengeklaim bahwa uji pada awal September 2017 tersebut adalah senjata termonuklir pertama mereka.

Baca juga: Kim Jong Un Sangat Puas Setelah Melihat Uji Coba Rudal Korut

Senjata termonuklir, dikenal juga dengan sebutan bom hidrogen, adalah senjata nuklir yang memanfaatkan energi dari reaksi nuklir utama untuk memadatkan dan membakar reaksi fusi nuklir kedua.

Intinya, ledakan bom atom diperkuat dengan proses fusi kedua untuk menghasilkan ledakan yang jauh lebih dahsyat.

Badan intelijen AS meyakini Korut sudah berhasil membuat "miniatur bom hidrogen" dan memasangnya sebagai hulu ledak nuklir ke rudal.

Pada April 2018, Pyongyang mengatakan mereka tidak akan melakukan lagi uji nuklir karena kemampuan mereka "sudah terverifikasi".

Korut juga berjanji untuk membongkar situs uji di Punggye-ri dengan meledakkan beberapa terowongan, yang dihadiri oleh beberapa wartawan asing, namun Pyongyang tak mengundang tim ahli internasional.

Dijanjikan pula bahwa semua fasilitas pengayaan uranium akan dihancurkan.

Di luar perangkat keras, Korea Utara juga memiliki jutaan tentara, salah satu yang terbesar di dunia, dengan lebih dari satu juta personel.

Baca juga: Menhan Inggris Sebut Rudal Korut Bisa Jangkau London

Tentara cadangan Korut diperkirakan sekitar lima juta orang.

Sebagian besar peralatan perang memang sudah tua dan mungkin banyak pula yang sudah tak bisa dipakai lagi, namun kekuatan konvensional masih bisa membuat kerusakan dalam skala besar.

Korut juga memiliki 200.000 tentara di unit-unit pasukan khusus yang siap "diselundupkan" ke Korea Selatan seandainya pecah perang di antara kedua negara.

Ancaman lain berupa peralatan artileri dan peluncur roket yang ditempatkan di sepanjang perbatasan.

Jika ini dikerahkan, kerusakan bisa terjadi di Seoul, yang berjarak hanya 60 km dari perbatasan.

Korut bisa juga menggunakan senjata kimia. Pada 2012, pemerintah Korea Selatan memperkirakan Pyongyang mungkin punya 2.500 hingga 5.000 ton senjata kimia, mungkin salah satu cadangan yang terbesar di dunia.

Baca juga: Trump Sebut Kim Jong Un Sudah Meminta Maaf untuk Uji Coba Rudal Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com