Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Armenia: Turki Kirim Ahli Militer hingga Pesawat Tempur untuk Azerbaijan

Kompas.com - 29/09/2020, 11:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

"Kami berada di ambang perang skala penuh di Kaukasus Selatan," kata Pashinyan.

Perancis, Jerman, Italia, dan Uni Eropa dengan cepat mendesak gencatan senjata segera, sementara Paus Fransiskus berdoa untuk perdamaian.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam pada Minggu, dan "menyerukan dengan keras untuk segera mengakhiri permusuhan".

Baca juga: Perang Azerbaijan dan Armenia, Erdogan Serukan Yerevan untuk Mundur

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia sangat prihatin dan mendesak kedua belah pihak untuk berhenti berperang dan kembali untuk berdialog.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah menghubungi kedua negara dan meminta mereka untuk "menggunakan hubungan komunikasi langsung yang ada di antara mereka untuk menghindari eskalasi lebih lanjut".

Presiden Rusia Vladimir Putin membahas gejolak militer dengan Pashinyan dan menyerukan diakhirinya permusuhan.

Namun, sekutu Azerbaijan, Turki, menjanjikan dukungan penuh kepada Baku dalam perang.

“Rakyat Turki akan mendukung saudara-saudara Azerbaijan kami dengan segala cara kami seperti biasanya,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui pernyataannya di Twitter.

Azerbaijan menuduh pasukan Armenia melanggar gencatan senjata, dengan mengatakan pihaknya telah melancarkan serangan balasan untuk "memastikan keselamatan penduduk", menggunakan tank, rudal artileri, dan drone.

Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada Armenia, pada Minggu pagi, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev bersumpah untuk menang atas pasukan Armenia.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia, 59 Prajurit Separatis Karabakh Tewas

"Tujuan kami adil dan kami akan menang," katanya, menggemakan pidato diktator Soviet Joseph Stalin pada pecahnya Perang Dunia Kedua.

"Karabakh adalah Azerbaijan," serunya.

Armenia dan Karabakh mengumumkan darurat militer dan mobilisasi militer. Azerbaijan memberlakukan aturan militer dan jam malam di kota-kota.

Armenia mengatakan bahwa Azerbaijan menyerang permukiman sipil di Nagorny Karabakh termasuk kota utama, Stepanakert.

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengatakan ada laporan korban tewas dan cedera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com