Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpin Doa Angelus, Paus Fransiskus Doakan Perdamaian untuk Wilayah Kaukasus

Kompas.com - 28/09/2020, 11:46 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Sri Paus Fransiskus pada Minggu (27/9/2020) memimpin Doa Angelus untuk perdamaian di Kaukasus.

Melansir Associated Press (AP), Paus mendesak pihak yang terlibat untuk menyelesaikan konflik melalui dialog dan negosiasi.

"Ada berita yang mengkhawatirkan tentang bentrokan di wilayah Kaukasus. Saya berdoa untuk perdamaian di Kaukasus dan menyerukan kepada pihak-pihak yang bertikai untuk punya niat baik dan persaudaraan yang nyata, sehingga masalah dapat diselesaikan tidak melalui penggunaan kekuatan dan senjata, tetapi melalui dialog dan negosiasi," demikian ungkap Paus.

Pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan pecah pada Minggu kemarin (27/9/2020) di sekitar wilayah separatis Nagorny-Karabakh dengan Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan, 2 helikopter Azerbaijan ditembak jatuh.

Juru bicara Kementerian Shushan Stepanyan juga mengatakan bahwa pasukan Armenia menyerang tiga tank Azerbaijan.

Baca juga: Paus Fransiskus ke PBB: Gunakan Krisis Covid-19 untuk Hasil yang Lebih Baik, Bukan yang Buruk

Nagorny-Karabakh adalah daerah kantong etnis Armenia di Azerbaijan yang berada di luar kendali Azerbaijan sejak berakhirnya perang pada tahun 1994.

Kedua belah pihak memiliki kehadiran militer yang besar di sepanjang zona demiliterisasi yang memisahkan wilayah itu dari wilayah Azerbaijan lainnya.

Kementerian pertahanan Azerbaijan membantah bahwa helikopter dan tanknya terkena serangan.

Baca juga: Paus Fransiskus: Bergibah Lebih Buruk daripada Wabah Virus Corona

Sri Paus Fransiskus kemudian mendedikasikan pesannya kepada para migran yang terlantar pada Hari Pengungsi Dunia, mereka yang "terpaksa melarikan diri, sama seperti Yesus dan keluarganya".

Selain untuk perdamaian di Kaukasus, Paus juga berdoa untuk semua orang yang bekerja di sektor pariwisata, "terutama bisnis keluarga kecil dan kaum muda", yang telah terpukul keras oleh aturan batasan yang disebabkan oleh pandemi.

Konflik Armenia-Azerbaijan merupakan yang terpanas sejak 2016 dan berpotensi menjadi gesekan skala besar dengan PBB dan AS menyerukan perundingan.

Baca juga: Gelar Audiensi Umum, Paus Fransiskus Cium Bendera Lebanon

 

Akar konflik ini terdapat pada masalah teritorial Nagorny Karabakh, di mana Yerevan mendukung kelompok pemberontak di sana.

Kantor jaksa agung Azerbaijan menyatakan, lima orang anggota keluarga tewas ketika separatis Armenia mengebom desa bernama Gashalty.

Wilayah Nagorny Karabakh direbut oleh separatis dari etnis Armenia dalam perang di periode 1990-an, yang merenggut nyawa 30.000 orang.

Upaya untuk meredam salah satu konflik mematikan sejak kejatuhan Soviet tersebut kolaps sejak gencatan senjata pada 1994.

Baca juga: Paus Fransiskus Meminta Negara Kaya Tidak Menimbun Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com