Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Penikaman di Bekas Kantor Charlie Hebdo, 4 Orang Jadi Korban

Kompas.com - 25/09/2020, 20:10 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PARIS, KOMPAS.com - Empat orang ditikam pada Jumat (25/9/2020) di dekat bekas kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Perancis.

Insiden tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Perancis Jean Castex.

Dilansir dari Reuters, polisi mengatakan seorang tersangka telah ditangkap atas insiden tersebut.

Sumber polisi sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa dua dari empat orang yang terluka mengalami luka yang mengancam jiwa.

Baca juga: Cetak Kartun Nabi Muhammad Lagi, Majalah Charlie Hebdo Ludes Terjual Sehari

Seorang saksi mata mengatakan kepada radio Europe 1 bahwa dia mendengar teriakan yang berasal dari jalanan ketika berada di kantornya.

“Saya melihat ke luar jendela dan melihat seorang wanita yang terbaring di lantai dan wajahnya dihantam benda yang kemungkinan besar adalah parang,” kata saksi mata tersebut.

Polisi Paris mengatakan satu orang telah ditangkap di dekat gedung Opera Bastille, Paris, Perancis.

Salah satu sumber polisi mengatakan sebilah parang telah ditemukan di tempat kejadian.

Baca juga: Al Azhar Mesir Kecam Penerbitan Ulang Kartun Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo

Sementara sumber dari kepolisian yang lain lain mengatakan sebilah pisau pemotong daging telah ditemukan di sana.

Otoritas setempat meminta orang-orang untuk menghindari daerah tersebut dan mengatakan operasi polisi sedang berlangsung di distrik timur laut Paris.

Wakil Wali Kota Paris Emmanuel Gregoire menulis di Twitter bahwa polisi sedang memburu individu yang "berpotensi berbahaya".

Sebelumnya, pada 2 September lalu sebanyak 14 orang telah diadili di Paris.

Baca juga: Pakistan Kecam Rencana Majalah Charlie Hebdo Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad

Mereka dituduh terlibat dalam serangan di kantor Charlie Hebdo pada Januari 2015 yang menewaskan 12 orang.

Pengadilan mendengar bahwa mereka berusaha membalas dendam atas karikatur yang dianggap menghina Nabi Muhammad yang diterbitkan majalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com