KAIRO, KOMPAS.com - Al Azhar mengecam kuat majalah satir mingguan asal Perancis, Charlie Hebdo yang mencetak ulang kartun ofensif Nabi Muhammad pada Rabu kemarin (2/9/2020).
Pihak Observatorium Al Azhar yang memerangi ekstremisme mendesak komunitas internasional untuk "mengambil sikap tegas terhadap pelanggaran terhadap kesucian dan simbol umat Islam".
Melansir Arab News, keputusan penerbitan ulang kartun tersebut memperkuat ujaran kebencian yang memprovokasi terhadap hampir 2 miliar Muslim di dunia.
Baca juga: Majalah Charlie Hebdo Umumkan Bakal Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad
Hal itu juga dinilai mereka, merusak dialog antar-agama dan hidup harmoni di antara masyarakat dengan ragam kepercayaan dan agama.
Sebelumnya pada 2015 lalu Al Azhar juga mengecam keras atas serangan teror dan kriminal di kantor Charlie Hebdo namun tetap mendesak kepada media tersebut untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka perbuat dan menghormati kepercayaan orang lain.
Presiden Perancis Emmanuel Macron memberi tanggapan atas pernyataan majalah satir Charlie Hebdo, bahwa mereka bakal mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad.
Baca juga: Majalah Charlie Hebdo Bakal Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad, Begini Sikap Presiden Perancis
Berbicara dalam kunjungan di Lebanon, Macron menerangkan bahwa adalah bukan tempatnya untuk mengomentari keputusan majalah itu.
"Adalah tidak pada tempatnya Presiden Perancis mengomentari keputusan editorial jurnalistik. Tidak sama sekali. Karena kami mempunyai kebebasan berpendapat," kata dia.
Meski begitu dikutip Reuters Rabu (2/9/2020), Emmanuel Macron menegaskan bahwa warganya harus menunjukkan sopan santun dan sikap saling menghormati dan menghindari "dialog kebencian".
Baca juga: Pakistan Kecam Rencana Majalah Charlie Hebdo Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad
Sebelumnya, majalah Charlie Hebdo menyatakan mereka bakal kembali menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad yang menjadi kontroversi.
Keputusan tersebut disebut menandai dimulainya sidang terhadap 14 terduga komplotan tiga penyerang dalam insiden 7 Januari 2015.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.