“Islam mengajarkan kami untuk tidak membunuh siapa pun, tapi di sini, di tanah kami, kami membunuh siapa saja dan semua orang,” katanya.
"Saya tidak tahu apakah Allah memahami rasa sakit dan kehilangan saya."
Dia bilang dia memohon Aminullah untuk keluar dari tentara, tapi dia berjanji dia akan kembali dari tugasnya berperang melawan pasukan militan Taliban.
Dia juga berdoa agar pembicaraan damai antara Afghanistan dan Taliban akan menyelamatkannya.
Baca juga: Perundingan Damai BersejarahAfghanistan-Taliban Dimulai
“Hidup saya bergantung pada melihat suami saya hidup,” katanya.
Bibi menghabiskan sebagian besar waktunya menjahit pakaian untuk anak-anaknya, dan merawat mereka serta keluarga besar yang terdiri dari 15 orang dengan penghasilan bulanan Aminullah sebesar 300 dollar AS (Rp 4,4 juta), dan tunjangan pensiun untuk suaminya yang telah meninggal.
Dia mengatakan orang mati satu kali, tetapi setelah kehilangan 3 suami, dia merasa seperti dia sudah mati 3 kali.
“Mungkin aku hanya tidak beruntung,” pungkasnya.
Baca juga: Afghanistan Bebaskan Lagi Tahanan Taliban Hampir 200 dan Besok Bersiap Bicarakan Kesepakatan Damai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.