Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Penyebab Demo Thailand dan Prediksi Selanjutnya | 14 Peti Mati Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan

Kompas.com - 22/09/2020, 05:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Aksi demonstrasi di Thailand yang terus meningkat dan prediksi kelanjutannya menjadi berita terpopuler dari kanal global pada Senin (21/9/2020) hingga Selasa (22/9/2020).

Selain itu, ada berita dari Mesir di mana negara tersebut menemukan 14 peti mati yang telah terkubur selama 2.500 tahun.

Berikut berita terpopuler dari kanal global selengkapnya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pesta Pernikahan Jadi Superspreader Virus Corona | Bakteri Penyakit Bocor dari Lab China, Ribuan Orang Terinfeksi

1. Berani Menentang Raja, Ini Penyebab Demo Thailand dan Prediksi Selanjutnya

Gerakan pro-demokrasi yang dipimpin oleh mahasiswa berkembang pesat di Thailand beberapa bulan terakhir.

Beberapa aktivis pun secara terbuka dan berani menyerukan reformasi monarki kepada Kerajaan Thailand.

Apa sebenarnya yang melandasi demo Thailand dan bagaimana prediksi kelanjutannya? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.

Baca juga: Berani Menentang Raja, Ini Penyebab Demo Thailand dan Prediksi Selanjutnya

2. Mesir Temukan 14 Peti Mati Kuno Berusia 2.500 Tahun, Begini Penampakannya...

Kementerian Purbakala Mesir mengumumkan penemuan 14 peti mati di daerah Saqqara, yang terkubur selama 2.500 tahun.

Peti mati itu ditemukan setelah dilakukan penggalian oleh arkeologi, menyusul penemuan 13 sarkofagus kayu di permakaman yang sama pekan lalu.

Lantas bagaimana penampakan peti mati kuno tersebut? Anda bisa melihatnya di sini.

Baca juga: Mesir Temukan 14 Peti Mati Kuno Berusia 2.500 Tahun, Begini Penampakannya...

 

3. Mengenal Hukum Lese Majeste, Lindungi Raja Thailand dari Kritikan

Dalam aski demo di Thailand, para demonstran tak hanya menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.

Mereka juga mulai berani menantang Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dengan menyerukan reformasi monarki dan memasang plakat berbunyi “negara milik rakyat”.

Tentu, aksi mereka itu bakal berujung kepada penjara jika berdasarkan hukum Lese Majeste. Seperti apa itu? Baca penjelasannya di sini.

Baca juga: Mengenal Hukum Lese-Majeste, Lindungi Raja Thailand dari Kritikan

4. Naik Pesawat Saat Sakit, Wanita Ini Sebarkan Virus Corona ke 15 Orang

Seorang penumpang pesawat yang sakit menyebarkan virus corona ke 15 orang dalam penerbangan dari Inggris ke Vietnam.

Dia mengalami sakit tenggorokan dan batuk sebelum menaiki pesawat pada 1 Maret.

Kenapa berkeras naik pesawat meski dalam keadaan sakit? Bagaimana kronologinya? Simak berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Naik Pesawat Saat Sakit, Wanita Ini Sebarkan Virus Corona ke 15 Orang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com