MOSKWA, KOMPAS.com - Kremlin pada Jumat (18/9/2020) mengatakan, kemampuan Rusia untuk menyelidiki dugaan keracunan politisi oposisi Alexei Navalny "terbatas" karena barang bukti dibawa ke luar negeri.
Mereka menuduh para ajudan Navalny mengambil barang bukti potensial dari hotel dan membawanya ke Jerman.
Anggota tim Navalny pada Kamis (17/9/2020) mengatakan, para ahli di Jerman menemukan Novichok racun saraf era Soviet, di botol air yang diambil dari kamar hotel Siberia.
Baca juga: Ajudan Navalny Temukan Jejak Racun Novichok di Botol dari Hotel
Navalny menginap di sana sebelum jatuh sakit bulan lalu.
Botol itu tampaknya menjadi bukti kunci untuk kesimpulan yang diambil Jerman, bahwa kritikus vokal Presiden Vladimir Putin berusia 44 tahun itu diracuni dengan senjata kimia terlarang.
Juru Bicara Putin Dmitry Peskov pada Jumat (18/9/2020) menegaskan kembali keluhan bahwa Moskwa sulit bergerak, karena Jerman belum membagikan temuannya dengan Rusia dan menuduh para ajudan Navalny mengambil bukti potensial.
Baca juga: Rusia Khawatir Jerman Bawa-bawa Kasus Navalny dalam Proyek Kerja Sama Pipa Gas
"Sayangnya, kemampuan kami untuk benar-benar melakukan penyelidikan agak terbatas," ucap Peskov kepada wartawan yang dikutip kantor berita AFP.