Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kremlin: Barang Buktinya di Luar Negeri, Susah Selidiki Keracunan Navalny

Kompas.com - 19/09/2020, 15:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Kremlin pada Jumat (18/9/2020) mengatakan, kemampuan Rusia untuk menyelidiki dugaan keracunan politisi oposisi Alexei Navalny "terbatas" karena barang bukti dibawa ke luar negeri.

Mereka menuduh para ajudan Navalny mengambil barang bukti potensial dari hotel dan membawanya ke Jerman.

Anggota tim Navalny pada Kamis (17/9/2020) mengatakan, para ahli di Jerman menemukan Novichok racun saraf era Soviet, di botol air yang diambil dari kamar hotel Siberia.

Baca juga: Ajudan Navalny Temukan Jejak Racun Novichok di Botol dari Hotel

Navalny menginap di sana sebelum jatuh sakit bulan lalu.

Botol itu tampaknya menjadi bukti kunci untuk kesimpulan yang diambil Jerman, bahwa kritikus vokal Presiden Vladimir Putin berusia 44 tahun itu diracuni dengan senjata kimia terlarang.

Juru Bicara Putin Dmitry Peskov pada Jumat (18/9/2020) menegaskan kembali keluhan bahwa Moskwa sulit bergerak, karena Jerman belum membagikan temuannya dengan Rusia dan menuduh para ajudan Navalny mengambil bukti potensial.

Baca juga: Rusia Khawatir Jerman Bawa-bawa Kasus Navalny dalam Proyek Kerja Sama Pipa Gas

"Sayangnya, kemampuan kami untuk benar-benar melakukan penyelidikan agak terbatas," ucap Peskov kepada wartawan yang dikutip kantor berita AFP.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com