Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Anjing Menangis Dipaksa Makan Cabai demi Konten

Kompas.com - 18/09/2020, 22:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

BEIJING, KOMPAS.com - Seekor anjing jenis german shepherd di China telah dipaksa pemiliknya untuk memakan semangkuk camilan dengan cabai merah selama siaran langsung yang bertema pesta makanan hewan, yang sedang ramai di media sosial di sana.

Melansir Daily Mail pada Kamis (17/9/2020) tren video baru muncul di China, setelah pemerintah menindak orang-orang yang melakukan acara makan online karena kampanye nasional negara itu untuk mengekang limbah makanan.

Sebelum Presiden Xi meluncurkan kampanye "Operasi Piring Kosong" untuk melawan limbah makanan pada Agustus lalu, pengguna media sosial China sangat menikmati tontonan video "Chibo", atau Mukbang, fenomena online yang populer berasal dari Korea Selatan.

Baca juga: Diculik dan Dipamerkan di Kebun Binatang New York, Ini Kisah Tragis Ota Benga

Kemudian, diterjemahkan secara luas sebagai "siaran makan", suatu aktivitas orang mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan dalam siaran langsung disertai interaksi dengan pemirsa mereka.

Namun, China sejak Agustus melarang orang-orang membagikan jenis konten tersebut, yang kemudian justru mendorong pemilik hewan peliharaan untuk memanfaatkan situasi dengan membagikan video hewan memakan makanan dan camilan yang tidak biasa secara berlebihan.

Suatu rekaman mengerikan menunjukkan seekor anjing jenis german shepherd dipaksa pemiliknya untuk makan hidangan pedas bernama La Zi Ji, atau Chongqing Chilli Chicken, hidangan daerah yang terkenal dengan rasa yang sangat pedas, di depan kamera.

Baca juga: Binatang Kecil Pembunuh Ratusan Hewan Ternak di Louisiana

Anjing tersebut mengundang iba ketika dari sudut matanya terlihat meneteskan air mata, seperti sedang menangis, ketika sedang mengunyah makanan sangat pedas itu.

Pemilik anjing itu menulis di unggahan video tersebut, "Dia sangat menikmatinya."

Ada video dari orang yang berbeda menunjukkan dua anjing dipaksa makan 38 jenis camilan dan minuman manusia secara bersamaan sebagai "food challenge".

Baca juga: Pertama dalam 15 Tahun, Bayi Orang Utan Ini Lahir di Kebun Binatang Hagenbeck

Selain itu, ada juga pemilik anjing husky yang memaksanya memakan permen dengan menjejalkan permen ke tenggorokan sambil mencengkeram mulut hewan peliharaan itu agar tetap tertutup.

Konten semacam itu telah menarik ratusan ribu tanda suka di platform berbagi video China, seperti Douyin dan Kuaishou, meskipun sebagian besar hewan yang ditampilkan dalam jenis video ini tidak tampak "bahagia" seperti yang diklaim pemiliknya, kata laporan.

Namun, tren online baru juga menghadapi reaksi keras dari para pencinta hewan yang ngeri dan mendesak pihak berwenang untuk menutup akun-akun tersebut.

Baca juga: Netizen China Klaim Panda Raksasa yang Ada di Kebun Binatang Washington Tidak Dirawat dengan Baik

Seorang warganet berkomentar, "Ini hanyalah cara baru untuk melecehkan hewan. Mereka tidak pantas memelihara hewan, sungguh sekelompok ba******n berdarah dingin! Hewan yang malang, mereka memercayai pemiliknya tanpa syarat, tetapi pemiliknya hanya menggunakannya sebagai sapi perah."

Warganet lain berkata, "Orang-orang ini sangat sakit! Mereka perlu segera disensor!"

Seorang warganet ketiga menulis, "Astaga, tidak bisakah kamu melihatnya menangis? Bagaimana Anda bisa merekam dia makan cabai sambil melihatnya menangis dan kesakitan?"

Pemilik anjing german shepherd telah menghapus video tersebut setelah menghadapi kritik luas secara online.

Dia mengeklaim bahwa dia tahu cabai tidak baik untuk anjing, tetapi hewan peliharaannya "sangat menikmati memakannya," lapor media China.

Baca juga: Pemuda Afrika Ini Diculik dan Dipamerkan di Kebun Binatang New York Lebih dari Seabad Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com