Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Peziarah Yahudi Tertahan Tak Bisa Masuk Ukraina karena Virus Corona

Kompas.com - 17/09/2020, 18:48 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

KIEV, KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 orang Yahudi Ortodoks tertahan di perbatasan Belarus-Ukraina, setelah upaya mereka memasuki Ukraina untuk berziarah keagamaan, ditolak mentah-mentah karena masalah virus corona.

Video pemerintah Ukraina dari tempat kejadian menunjukkan ratusan pria dan anak laki-laki menunggu di sepanjang jalan raya di Belarus untuk mencoba memasuki Ukraina.

Melansir CNN pada Rabu (16/9/2020), di antara para Yahudi yang menunggu itu, ada yang mendirikan tenda setelah menunggu semalaman.

Penjaga perbatasan dengan helm dan pelindung tubuh berjaga membentuk barisan barikade yang menghalangi para peziarah masuk ke negara yang sudah ditutup untuk orang asing sejak Agustus.

Baca juga: Uni Eropa Anggarkan Bantuan Dana ke Indonesia Total Rp 3,5 Triliun untuk Atasi Virus Corona

Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri, pemerintah Ukraina telah mengeluarkan perintah untuk menutup perbatasannya dengan orang asing dari 28 Agustus hingga 28 September untuk mencegah penyebaran virus corona.

Dinas perbatasan Ukraina melaporkan bahwa sebagai bentuk kepedulian, pihaknya telah memberi makanan dan air untuk para peziarah.

Di Ukraina adalah tempat pemakaman akhir abad ke-18 untuk Rabbi Nachman dari Breslov, cicit pendiri gerakan Hasid, Baal Shem Tov.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Wali Kota New York dan 495 Stafnya Bakal Dirumahkan

Makamnya berada di kota Uman, menjadi situs ziarah yang sering dikunjungi oleh kaum Yahudi ultra-Ortodoks menjelang Rosh Hashanah, perayaan Tahun Baru Yahudi, yang dimulai pada Jumat malam tahun ini.

Avraham Shapira, seorang peziarah Israel yang berada di perbatasan dengan anak-anaknya, mengatakan kepada CNN bahwa dia telah memesan penerbangan langsung dari Tel Aviv ke Kiev 4 minggu lalu, karena dia mendengar perbatasan akan ditutup.

Saat sampai di bandara, katanya, penerbangan dibatalkan dan dia memesan tiket baru ke Kiev lewat London.

Baca juga: Para Pemimpin Bisnis Peringatkan Semua Negara untuk Tidak Lakukan Nasionalisme Vaksin Virus Corona

Di London, penerbangan berikutnya juga dibatalkan, tetapi dia bisa memesan tiket ke Belarusia.

Dia memuji pemerintah Belarus karena menyediakan "semua layanan" yang dibutuhkan oleh para peziarah yang melintasi perbatasan, dengan mengatakan bahwa Belarusia telah menawarkan untuk menyediakan bus untuk membawa para peziarah langsung ke Uman.

Direncanakan para peziarah itu akan tinggal 2 hari di Uman dan setelahnya akan difasilitasi untuk kembali ke Belarus.

Baca juga: Kasus Virus Corona di India Tembus 5 Juta, RS Khawatir Pasokan Oksigen

Shapira menambahkan kelompok itu tidak akan "melihat warga Ukraina. Ini bukan bahaya bagi siapa pun. Saya datang untuk berdoa bagi dunia, saya tidak datang untuk berdoa hanya untuk saya."

Belarusia, yang telah menghadapi kecaman internasional atas sengketa pemilihan presiden yang sengit, mengonfirmasi telah menawarkan untuk mengangkut para peziarah.

"Negara kami siap untuk mengambil tanggung jawab atas semua fungsi ini dan, tentu saja, mengatur proses seaman mungkin, misalnya tidak akan mempengaruhi situasi dengan tingkat penyakit Covid-19," kata sekretaris pers Presiden Alexander Lukashenko Natalia Eismont dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Trump: Vaksin Corona akan Siap Beberapa Pekan Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com