WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Amerika Serikat (CDC) AS pada Rabu kemarin (16/9/2020) mengatakan bahwa AS harus punya vaksin yang cukup untuk mengembalikan 'rutinitas kehidupan' pada kuartal ketiga tahun depan, 2021.
Melansir CNBC, Direktur CDC, Dr Robert Redfield mengatakan dalam panel Senat bahwa dia mengharapkan vaksinasi bisa dimulai pada November atau Desember.
Namun, dengan jumlah terbatas, maka harus didahulukan mereka yang paling membutuhkan. Kategori kelompok yang paling membutuhkan di antaranya seperti para pekerja medis.
Menurut Redfield, vaksinasi akan memakan waktu sekitar "6 sampai 9 bulan" untuk menjamin semua rakyat Amerika mendapatkannya.
Baca juga: Trump: Vaksin Corona akan Siap Beberapa Pekan Lagi
“Jika Anda bertanya kepada saya kapan itu [vaksin] akan tersedia secara umum untuk publik Amerika sehingga kita dapat mulai memanfaatkannya untuk kembali ke kehidupan rutin kita, saya pikir kita mungkin [mendapatkan] pada kuartal ketiga [tahun] 2021," katanya kepada sub-komite Alokasi Senat AS untuk tenaga kerja, kesehatan, layanan manusia, pendidikan, dan lembaga terkait di Capitol Hill, Washington DC, AS.
Ada pun tentang kapan tersedianya vaksin, diberitakan Kompas.com pada Rabu (16/9/2020) bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim vaksin virus corona mungkin akan tersedia beberapa pekan lagi.
"Kami sangat dekat dengan vaksin," katanya pada sesi tanya jawab dengan pemilih di Pennsylvania yang disiarkan di ABC News pada Selasa (15/9/2020).
Baca juga: Nasionalisme Vaksin Berdampak pada COVAX, Ini Faktanya...
"Kita hanya butuh beberapa pekan untuk mendapatkannya, Anda tahu - bisa jadi tiga pekan, empat pekan," kata Trump sebagaimana dilansir dari The Telegraph.
Beberapa jam sebelumnya, Trump mengatakan kepada Fox News bahwa vaksin virus corona bisa tersedia dalam "empat pekan, bisa delapan pekan".
Di Pennsylvania, Trump juga mengatakan "herd mentality" yang sepertinya dia salah ucap dari “herd immunity”. Ketika itu, dia mengatakan kalau virus corona akan hilang dengan sendirinya. Pernyataan yang salah dari Trump tersebut menimbulkan ejekan dari pengguna Twitter kepada Trump.
Para ilmuwan sendiri telah memperingatkan bahwa menerapkan strategi herd immunity dapat menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Saat ini di AS, angka infeksi virus corona sudah mencapai 6,828,301 kasus sementara angka kematian mencapai 201,348 jiwa menurut Worldometers yang diakses hari ini.
Baca juga: Rilis Strategi Distribusi Global, WHO Peringatkan Tidak Lakukan Nasionalisme Vaksin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.