Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan Berusaha Hangatkan Hubungan Dingin dengan Korea Utara

Kompas.com - 16/09/2020, 17:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Menteri unifikasi Korea Selatan berusaha untuk membuka kembali dialog dengan Korea Utara pada Rabu (16/9/2020), untuk menghangatkan hubungan dingin mereka, dalam beberapa hari sebelum ulang tahun KTT Antar-Korea pada 18-20 September.

Sangat sedikit dari janji yang ditandatangani oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada perjanjian kerja sama 2018 itu.

Baca juga: Aktivis Budak Seks PD II Korea Selatan Didakwa Gelapkan Uang Santunan

Kerja sama yang disepakati di antaranya hanya terkait tim olahraga gabungan dan tawaran Olimpiade, bekerja untuk jaringan transportasi, serta kunjungan Kim ke Seoul yang telah berlangsung, menurut laporan yang dilansir dari AFP pada Rabu (16/9/2020). 

Hubungan keduanya mandek sejak runtuhnya KTT Hanoi antara Korea Utara dan AS tahun lalu, dan ketika Pyongyang meledakkan kantor penghubung Korea Utara-Selatan di sisi perbatasan pada Juni ini.

Baca juga: Alami 332 Kasus Covid-19, Korea Selatan Bakal Galakkan Lagi Pembatasan

"Saya berharap saluran komunikasi, termasuk kantor penghubung antar-Korea, dapat dipulihkan dan kami dapat melanjutkan dialog terbuka lebih awal," ujar Menteri Unifikasi Seoul Lee In-young.

Lee menyampaikan hal itu di depan pohon pinus yang ditanam Moon dan Kim bersama di Panmunjom, desa gencatan senjata di Zona Demiliterisasi yang membagi wilayah kedua negara, selama pertemuan puncak pertama mereka 2 tahun lalu.

Baca juga: Angka Kasus Baru Virus Corona Capai 3 Digit, Korea Selatan Perketat Social Distancing

Lee, seorang tokoh politik terkemuka, menggambarkan pembongkaran kantor penghubung sebagai "urusan yang disesalkan", tetapi tidak secara langsung mengkritik Pyongyang.

"Saya yakin Korea Utara memiliki keinginan untuk mematuhi perjanjian (2018) dengan caranya sendiri," katanya.

Dengan kurang dari 2 tahun masa jabatan presiden yang tersisa, Moon hampir kehabisan waktu untuk mencapai penyelesaian dengan Korea Utara, yang mana ia telah lama memperjuangkan keterlibatan Seoul dengan Pyongyang.

Baca juga: Takut Virus Corona, Rakyat Korea Selatan Sterilkan Uang di Microwave dan Mesin Cuci

Namun, Pyongyang telah berulang kali mengatakan tidak tertarik untuk berbicara dengan Seoul, sejak gagalnya KTT Hanoi atas keringanan sanksi dan tawaran untuk menyerah sebagai imbalan dari Korut yang bersenjata nuklir.

Terlepas dari itu, Moon telah menyerukan pertemuan lain antara Kim dan Presiden AS Donald Trump sebelum pemilihan presiden AS pada November, meski pun proses itu saat ini masih menemui jalan buntu.

Baca juga: Pembelot Jadi Kasus Covid-19 Perdana Korea Utara, Ini Kata Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com