Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelot Jadi Kasus Covid-19 Perdana Korea Utara, Ini Kata Korea Selatan

Kompas.com - 27/07/2020, 15:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan langsung bereaksi setelah seorang pembelot diyakini menjadi kasus perdana Covid-19 di Korea Utara (Korut).

Lelaki itu awalnya mneyeberang dari Korut ke Negeri "Ginseng" tiga tahun lalu, sebelum memutuskan untuk pulang pada pekan lalu.

Korea Selatan menyatakan, pria itu mencapai Korea Utara dengan merangkak melalui pipa pembuangan, sebelum berenang hampir dua km.

Baca juga: Virus Corona Diduga Masuk Korut, Kim Jong Un Langsung Rapat Darurat

Kemeudian pada akhir pekan kemarin, negara yang menganut ideologi "Juche" itu mengumumkan adanya kasus perdana Covid-19.

Dilaporkan BBC Senin (27/7/2020), dikatakan pasien yang menjadi infeksi perdana yang diumumkan Pyongyang adalah pembelot yang baru kembali dari Korsel.

Bagaimana pria itu mencapai Korut?

Pada Senin, militer Korea Selatan menyatakan pria berusia 24 tahun itu sampai ke negeri komunis dari Pulau Ganghwa, dekat perbatasan.

Dia diyakini merangkak melewati kawat berduri di pipa pembuangan yang mengarah ke Laut Kuning, sebelum berenang untuk sampai ke Korut.

"Kami mengetahui adanya lokasi spesifik dari tempatnya kabur, dengan sebuah tas diyakini adalah miliknya," kata Kolonel Kim Jun-rak, dikutip Yonhap.

Baca juga: Kim Jong Un Terapkan Lockdown Pertama di Korea Utara

Media Korut melaporkan, lelaki yang tak disebutkan identitasnya itu diketahui sempat memutuskan berganti membela Seoul pada 2017.

Setelah berenang hampir dua km, dia mencapai kota Kaesong pada 19 Juli, dan diduga saat itu dia mmebawa "vrius mematikan tersebut".

Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong Un, langsung memerintahkan "sistem darurat maksimum" untuk menangkal Covid-19 yang mulai mereka derita.

Bagaimana reaksi Korea Selatan?

Yoon Tae-ho, pejabat senior Korsel, mengatakan orang itu tidak pernah dimasukkan sebagai pasien virus corona, maupun melakukan kontak dengan pasien.

Seoul langsung bergercak cepat dengan menggelar tes kepada dua orang yang berhubungan dekat dengan pembelot, di mana hasil mereka adalah negatif.

Sebelum ada kasus tersebut, Korea Utara mengklaim bahwa mereka belum melaporkan adanya kasus virus corona, klaim yang diragukan para ahli.

Sementara dengan populasi sekitar 50 juta, Korea Selatan rata-rata mengumumkan 50 kasus per hari, kebanyakan adalah kasus impor di mana mereka segera dikarantina.

Baca juga: Ketahuan Tak Pakai Masker, Warga Korea Utara Bisa Dihukum 3 Bulan Kerja Paksa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com