Penambahan kasus virus corona di "Negeri Panda" menurun dalam beberapa bulan terakhir, meski muncul klaster-klaster baru.
Di Jilin misalnya pada Mei, di Beijing bulan depannya, lalu di Urumqi ibu kota Xinjiang pada Juli. Pemerintah langsung me-lockdown wilayah itu dan melakukan pengujian massal, sehingga wabah dapat diatasi dalam beberapa minggu.
Gao menerangkan, cepatnya penanganan itu sebagai bukti China efektif dalam membendung penyebaran virus corona.
"Fakta membuktikan kami memiliki beberapa senjata ajaib untuk menanggapi epidemi," ujarnya menurut China News Service yang dikutip CNN.
Baca juga: Vaksin Covid-19, Isu Panas Pertikaian Kampanye Pilpres AS
Ia menambahkan, setiap calon vaksin nanti akan diprioritaskan bagi pekerja di garis depan penanganan wabah, seperti pekerja medis, warga China yang bekerja di negara-negara hotspots Covid-19, lalu orang-orang yang bekerja di keramaian dan berisiko tinggi seperti restoran, sekolah, dan layanan kebersihan.
Pada Sabtu (12/9/2020) Komisi Kesehatan Nasional China hanya mencatat 10 kasus baru yang dikonfirmasi dengan gejala, dan semuanya impor dari luar negeri.
Mereka juga melaporkan 70 kasus OTG (Orang Tanpa Gejala) yang dihitung secara terpisah, dan semuanya juga impor.
Baca juga: Timbulkan Reaksi Negatif, Pengujian Vaksin Corona AztraZeneca Ditunda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.