Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh PNS saat Demo, Pegulat Muda Navid Afkari Dieksekusi Mati Iran

Kompas.com - 12/09/2020, 18:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran mengatakan telah mengeksekusi mati seorang pegulat muda pada Sabtu (12/9/2020), karena membunuh seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di demo anti-pemerintah pada Agustus 2018.

Navid Afkari dieksekusi pagi ini di sebuah penjara di selatan kota Shiraz, kata jaksa penuntut provinsi, Kazem Mousavi, dikutip AFP dari situs web tv pemerintah Iran.

Pria berusia 27 tahun itu dinyatakan bersalah atas "pembunuhan tidak terencana" karena menikam Hossein Torkman sampai tewas pada 2 Agustus 2018.

Hossein merupakan PNS di departemen pengairan Iran.

Baca juga: Tikam PNS hingga Tewas, Pegulat Nasional Divonis Hukuman Mati

Shiraz dan beberapa pusat kota lainnya di Iran saat itu menjadi lokasi unjuk rasa anti-pemerintah, atas isu kesulitan ekonomi dan sosial.

Laporan-laporan yang diterbitkan di luar negeri mengatakan, Afkari (27) dipaksa mengakui perbuatannya karena disiksa, dan mendorong kampanye online untuk menuntut pembebasannya.

Kantor berita pengadilan Iran Mizan Online pada Rabu (2/9/2020) membantah tuduhan itu.

Hukuman itu dilakukan atas "desakan keluarga korban," kata Mousavi jaksa agung provinsi Fars.

Baca juga: Arab Saudi Cabut Hukuman Mati bagi Pembunuh Jamal Khashoggi, Keluarga: Itu Adil

Hassan Younesi pengacara Afkari mengatakan di Twitter, sejumlah orang di Shiraz rencananya akan bertemu dengan keluarga PNS yang tewas pada Minggu (13/9/2020) untuk meminta ampunan mereka.

Dia juga mengatakan, berdasarkan hukum pidana di Iran "terpidana mati memiliki hak bertemu keluarganya sebelum dieksekusi."

"Apakah Anda terburu-buru melakukan hukuman sehingga Anda mencabut kunjungan terakhir Navid?" tulisnya.

Baca juga: Ayah Pembunuh Romina Ashrafi Dipenjara 9 Tahun, Istri Pelaku Minta Hukuman Mati

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memohon Afkari diampuni awal bulan ini.

"Kepada para pemimpin Iran, saya akan sangat menghargai jika Anda mengampuni nyawa pemuda ini dan tidak mengeksekusinya. Terima kasih!"

Trump terus menekan Iran, musuh lama AS, secara agresif sejak menjadi presiden.

Presiden ke-45 AS itu memberlakukan sanksi ekonomi berat serta menarik diri dari kesepakatan nuklir penting dengan Teheran pada 2018.

Baca juga: Soal Hukuman Mati untuk Pegulat yang Bunuh PNS, Trump: Ampunilah Dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com