Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jerman Lebih "Takut" Donald Trump daripada Virus Corona, Kok Bisa?

Kompas.com - 11/09/2020, 20:53 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Selain khawatir terhadap dampak politik Donald Trump, warga Jerman juga khawatir dampak ekonominya, tapi mereka yakin pemerintah Jerman telah menerapkan kebijakan yang tepat.

Sejak 28 tahun perusahaan asuransi terbesar Jerman R+V melakukan survei tentang apa yang dikhawatirkan masyarakat.

Pada tahun pandemi corona, tingkat kekhawatiran masyarakat secara keseluruhan justru turun.

Hasil ini bahkan mengejutkan para peneliti. Indeks kekhawatiran bahkan mencapai tingkat terendah sejak survei kekhawatiran dilakukan, dari 39 persen tahun 1992, menjadi 37 persen pada tahun 2020.

"Orang Jerman tidak bereaksi terhadap pandemi dengan panik," kata Brigitte Romstedt, direktur informasi R+V kepada DW. "Banyak dari kekhawatiran yang sempat muncul tampaknya mereda."

Orang-orang punya perasaan bahwa "segalanya di bawah kendalidan kami dapat menangani ini," jelas Brigitte Romstedt. Sikap itu berbeda dengan beberapa tahun lalu ketika ada perang, terorisme, krisis politik imigrasi, dan ekstremisme menjadi ketakutan terbesar masyarakat Jerman.

Baca juga: Sempat Mewabah di Indonesia, Flu Babi Afrika Kini Masuk Jerman

Penduduk Jerman tidak terlalu takut pandemi corona

Untuk penelitian tersebut, sekitar 2.400 pria dan wanita di Jerman berusia 14 tahun ke atas disurvei antara awal Juni hingga akhir Juli tahun ini.

Para peneliti bertanya kepada responden tentang ketakutan terbesar mereka dalam bidang politik, ekonomi, secara pribadi dan dalam lingkungan mereka.

Hasil survei menunjukkan, penduduk Jerman relatif tidak takut dengan pandemi saat ini. Hanya 32 persen (tahun sebelumnya 35 persen) mengatakan mereka takut jatuh sakit karena penyakit serius. Padahal tahun ini ada pandemi corona.

"Hanya sekitar satu dari tiga orang yang disurvei mengatakan takut bahwa mereka atau orang lain di lingkaran sosial mereka dapat terinfeksi virus corona," kata Brigitte Romstedt.

Temuan serupa dibuat pada awal bulan ini oleh survei lain, Deutschlandtrend.

Baca juga: Kutipan Inspiratif Douglas Bader, Pilot Tanpa Kaki yang Ditakuti Jerman

Dampak ekonomi corona lebih dikhawatirkan daripada virusnya

Hanya 42 persen responden mengatakan khawatir bahwa globalisasi dapat menyebabkan pandemi lebih sering terjadi di masa depan.

"Mengingat penyebaran virus yang cepat di seluruh dunia, kami memperkirakan angka yang lebih tinggi. Tapi menurut temuan kami, orang jauh lebih takut bahwa virus dapat mengancam kesejahteraan ekonomi mereka daripada kesehatan mereka," kata Brigitte Romstedt.

Ketakutan kemungkinan kehilangan pekerjaan kembali berada di puncak indeks ketakutan di bidang ekonomi tahun ini. Kekhawatiran tentang kenaikan biaya hidup menempati urutan kedua.

Baca juga: Profesor Indonesia Hendro Wicaksono Raih Gelar Dosen Terbaik di Jerman

Politik Donald Trump yang paling ditakuti

Pada 3 November akan dilakukan pemilihan presiden di AS. Bagi banyak penduduk Jerman, kemenangan Donald Trump adalah mimpi buruk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com