Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Tangani Dampak Topan, Kim Jong Un Puji Anggota Militer

Kompas.com - 09/09/2020, 20:06 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Newsweek

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un memuji upaya bantuan bencana dari angkatan bersenjatanya setelah topan melanda negara kecil itu.

Setelah mengunjungi lokasi yang dilanda banjir selama akhir pekan, Kim pada Selasa (8/9/2020) memimpin pertemuan keenam yang diperbesar dari Komisi Militer Pusat Ketujuh Partai Buruh Korea yang berkuasa di Pyongyang.

Rapat itu membahas 'kerusakan parah' yang terjadi di daerah Komdok, Provinsi Hamgyong Selatan akibat badai topan.

Kehancuran itu cukup membuat para penguasa Korut memikirkan kembali capaian akhir tahun mereka, sebelum Kongres Partai yang kedelapan yang sangat dinanti-nantikan pada Januari mendatang.

Seorang pejabat resmi Korut dilansir dari kantor berita KCNA mengatakan bahwa berdasarkan arahan Kim Jong Un, kondisi rusak akibat topan membuat semua rencana untuk akhir tahun berubah haluan.

Baca juga: Karena Topan Maysak, Kim Jong Un Pertimbangkan Proyek Akhir Tahun Korut

Badai topan itu telah menghancurkan sekitar 2.000 rumah dan puluhan bangunan umum. Menyapu lebih dari 59,5 kilometer jalan raya di 45 tempat, menghancurkan 59 jembatan dan 3.2 kilometer jalur kereta api di 31 tempat. Serta, ribuan rel di 2 lokasi.

Situs pertambangan utama seperti Kompleks Pertambangan Komdok, Tambang Pahlawan Pemuda Taehung, Tambang Ryongyang dan Tambang Paekbawi paling parah terkena dampak.

Kerusakan mereka "menyebabkan keadaan darurat dan kelumpuhan total sistem transportasi." Di Komdok, sebuah bendungan bahkan runtuh sehingga air mengalir deras dan menghanyutkan alat-alat penting.

Untuk mengatasi itu semua, Kim mengandalkan kekuatan militer. Dia meminta para anggota militernya untuk "bekerja dan mengabdi bagi orang-orang hebat kita, partai besar dan negara besar sebagaimana layaknya angkatan bersenjata Republik Rakyat Demokratik Korea yang andal dan dengan demikian bisa berhasil menyelesaikan misi tempur suci mereka."

Baca juga: Presiden Xi Beri Ucapan Selamat ke Kim Jong Un atas 72 Tahun Berdirinya Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com