Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/09/2020, 13:00 WIB

PANDALAM, KOMPAS.com - Seorang gadis pasien virus corona berusia 20 tahun diperkosa sopir ambulans saat diantar ke rumah sakit rujukan Covid-19.

Insiden ini terjadi Pandalam, negara bagian Kerala, India, pada Sabtu (5/9/2020).

Polisi lalu menangkap terdakwa bernama Noufal V (25) yang berasal dari Kayamkulam, sedangkan operator swasta ambulans Kaniv 108 langsung memecatnya.

Baca juga: Bubarkan Demo, Polisi Perkosa 18 Wanita dan Gadis Remaja

Kepala polisi distrik Pathanamthitta, KG Simon, mengatakan gadis itu dijemput dari kediaman pamannya di Vadakkedathukavu ke rumah sakit.

"Dia dijemput dari rumah sekitar jam 10 malam lalu diantar ke CFLTC Adoor, tempat Noufal menjemput seorang wanita tua."

"Dia melakukan kejahatan di tempat sepi dekat Aranmula setelah mengantar wanita tua itu ke CFLTC Kozhencherry."

Baca juga: Bocah 3 Tahun Diperkosa dan Dibunuh karena Rivalitas Keluarga

Di India, CFLTC adalah singkatan untuk rumah sakit rujukan Covid-19 dari kepanjangan Covid First Line Treatment Centers.

Korban melaporkan perbuatan bejat si sopir saat tiba di CFLTC Pandalam, lokasi tujuannya.

Dilansir dari Times of India Senin (7/9/2020), pengawas polisi berkata terdakwa sudah hampir setahun bekerja dengan operator ambulans.

Sebelumnya ia juga didakwa karena hendak membunuh di kasus penyerangan Alappuzha.

Baca juga: Diperkosa bareng Ibunya dan Makan Serangga, Gadis Pembelot Korut Ungkap Masa Kecilnya

Partai oposisi India United Democratic Front (UDF) dan Bharatiya Janata Party (BJP) partai yang berkuasa saat ini menyerukan penyelidikan kasus ini.

"Gadis itu diantar sendirian dengan ambulans bersama pelakunya... Polisi sekarang mengatakan dia memiliki latar belakang kriminal; kenapa ini tidak dipikirkan sebelum dia ditunjuk?" keluh pemimpin oposisi Ramesh Chennithala.

Sementara itu kepala negara bagian Kerala dari partai BJP K Surendran mengatakan, insiden itu menyoroti kesalahan pemerintah.

"Kami menuntut pengunduran diri Menteri Kesehatan," ujarnya dikutip dari Times of India.

Petugas medis distrik Pathanamthitta AL Sheeja menerangkan, perawat pemerintah menemani pasien di ambulans hanya jika kondisinya serius karena layanan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta.

Baca juga: Gadis 16 Tahun Diperkosa Bergilir 30 Pria, Picu Demo Besar di Israel

"Sesuai peraturan, teknisi medis darurat (EMT) harus ada di ambulans, tetapi dalam kasus ini hanya pengemudi yang ada. Kami tidak tahu kenapa EMT itu tidak ada,” ujarnya.

Korban pemerkosaan adalah salah satu dari 148 pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di distrik itu pada Sabtu (5/9/2020).

Sheeja melanjutkan, ibu dan saudara perempuan korban dinyatakan positif virus corona tiga hari sebelumnya, dan si gadis dipindah ke kediaman pamannya setelah mereka dirawat di CFLTC Pandalam.

"Ada keterlambatan dalam melacaknya saat kami pertama kali ke kediamannya di Pandalam,” kata Sheeja saat menjelaskan mengapa ambulans dikirim malam hari untuk menjemputnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Kesehatan India KK Shailaja mengatakan, tindakan tegas akan diambil terhadap terdakwa.

Dia berkata, Noufal dipekerjakan berdasarkan pengalaman masa lalunya di layanan ambulans di Alappuzha selama 2014-2015.

Baca juga: Dari Pemerkosaan sampai Sterilisasi, Ini Pengakuan Muslim Uighur yang Berhasil Bebas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+