Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Ungkap Polisi Hong Kong Bekuk Gadis 12 Tahun ke Tanah

Kompas.com - 07/09/2020, 23:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

HONG KONG, KOMPAS.com - Polisi Hong Kong mendapat kecaman, setelah beredar video mereka membekuk gadis usia 12 tahun dan dijatuhkan hingga ke tanah.

Penegak hukum menyatakan bocah itu berada dalam pertemuan ilegal, dan mengklaim menggunakan "kekuatan minimum" karena tingkahnya mencurigakan.

Sementara keluarga gadis itu mengungkapkan dia hanya sebatas membeli perlengkapan sekolah, dan kabur karena takut saat dihadapi polisi.

Baca juga: Di Tengah Ketidakpercayaan Warga pada China, Hong Kong Gelar Tes Covid-19 Massal

Insiden itu terjadi di tengah aksi protes Minggu (6/9/2020), yang memprotes keputusan pemerintah Hong Kong yang menunda pemilihan.

Pemerintah beralasan langkah itu diperlukan di tengah wabah virus corona. Tetapi oposisi menuding otoritas hendak mencegah mereka memilih.

Apa yang ditunjukkan dalam video itu?

Dilansir BBC Senin (7/9/2020), video pada Minggu sore itu memperlihatkan dua polisi mendatangi gadis itu di area Mong Kok dan menyuruhnya diam.

Saat didatangi, bocah itu tiba-tiba berlari di mnana salah satu aparat sempat memukulnya dengan tongkat, dan rekannya menerjangnya dari depan.

Lebih banyak polisi huru-hara kemudian datang di mana anak itu dibekuk di tanah, dengan si kakak yang hendak menolong juga ditangkap.

Media lokal melaporkan bahwa bocah itu dan kakaknya kemudian dirawat di rumah sakit karena menderita luka ringan. Mereka kemudian dijatuhi denda.

Bersama dengan seorang pengguna jalan, mereka didenda dengan alasan aturan social distancing, yang melarang pertemuan lebih dari dua orang.

Baca juga: Peringati Satu Tahun Kekerasan Polisi, Sejumlah Warga Hong Kong Beraksi di Mal

Nagaimana versi si gadis atas insiden itu?

Si bocah, yang oleh media setempat hanya diidentifikasi sebagai Pamela mengaku saat kejadian dia tengah pergi membeli kebutuhan sekolah.

Kepada situs i-Cable, dia mengungkapkan jalan yang hendak dilaluinya dipenuhi aparat. Jadi dia harus mempercepat langkah agar segera pulang.

Namun tiba-tiba datang beberapa penegak hukum. "Saya sangat takut. Mereka menyuruh kami untuk tidak bergerak. Tapi saya panik dan kemudian lari," kata dia.

Kakaknya kemudian mengatakan mereka hendak menggugat denda yang mereka terima karena dianggap melanggar aturan pembatasan sosial.

"Kami hanya sekadar berjalan. Jadi seharusnya tidak ada alasan bagi polisi untuk datang kepada kami," kata si kakak yang tak disebutkan identitasnya tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com