Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Kerahkan Latihan Militer di Siprus Utara di Tengah Ketegangan dengan Yunani

Kompas.com - 07/09/2020, 11:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

ANKARA, KOMPAS.com - Angkatan bersenjata Turki pada Minggu (6/9/2020), memulai latihan tahunan di republik Siprus Utara, wilayah yang diklaimnya, karena ketegangan terus meningkat dengan Yunani di Mediterania timur.

Perburuan cadangan gas dan minyak oleh Turki di perairan yang menjadi sengketa dengan Yunani itu, telah mendorong tensi panas dalam hubungan kedua negara anggota NATO tersebut.

Saat ketegangan memuncak, militer Turki memulai latihannya yang disebut "Badai Mediterania" dengan Komando Keamanan Siprus Turki, menurut Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay yang disampaikannya dalam Twitter.

"Prioritas keamanan negara kami dan TRNC (Republik Turki Siprus Utara) sangat diperlukan, bersama dengan solusi diplomatik di Mediterania timur," kata Oktay dilansir dari Al Jazeera pada Senin (7/9/2020). 

Baca juga: Masih Saling Provokasi, Batas Maritim Mediterania Timur Yunani-Turki Masih Jauh dari Sepakat

Kementerian pertahanan Turki juga mengunggah informasi di Twitternya bahwa latihan militer yang berlangsung hingga Kamis, untuk mencapai "keberhasilan".

Siprus terbagi antara selatan yang dikelola Siprus Yunani, negara anggota UE, dan Siprus Turki di utara.

Turki telah menempatkan puluhan ribu tentara di bagian utara pulau itu sejak invasi 1974, yang menyusul kudeta yang direkayasa oleh penguasa militer di Yunani.

Sementara, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel telah membahas perkembangan di Mediterania timur pada Minggu selama diskusi dalam panggilan telepon.

Baca juga: Berniat Serang Hagia Sophia, Pemimpin ISIS di Turki Ditangkap

Pemimpin Turki "mengundang institusi Uni Eropa dan negara-negara anggota untuk bersikap adil, tidak memihak, dan obyektif serta untuk bertindak secara bertanggung jawab atas masalah-masalah regional, khususnya Mediterania timur", kata kantor presiden dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, pada Jumat (4/9/2020), Michel mengatakan bahwa para pemimpin Uni Eropa akan memutuskan pendekatan pemberian "penghargaan dan hukuman" ke Turki ketika mereka bertemu pada 24-25 September, yang menjadi usulan konferensi untuk meredakan ketegangan.

Sanksi Turki

Erdogan pada Sabtu (5/9/2020) meningkatkan ketegasan sikapnya dengan memperingatkan Yunani, "Mereka akan memahami bahasa politik dan diplomasi, atau melalui pengalaman pahit di lapangan."

Perancis mengatakan konflik Turki yang meningkat dengan Yunani dan Siprus akan menjadi subjek utama pada pertemuan Dewan Eropa bulan ini, ketika sanksi akan dipertimbangkan terhadap Ankara.

Baca juga: Proyek Eksplorasi Turki di Mediterania Timur yang Diperpanjang, Yunani Sebut Ilegal

Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan dia dan rekan-rekannya di negara-negara Uni Eropa lainnya telah membahas "berbagai balasan yang dapat kami lakukan sehubungan dengan Turki".

Turki memulai usaha eksplorasi hidrokarbon yang didukung militer, di perairan antara Yunani dan Siprus pada 10 Agustus.

Usaha itu kemudian meningkatkan ketegangan di koridor strategis Mediterania Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com