Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 3 Bulan, Selandia Baru Kembali Laporkan Korban Meninggal Covid-19

Kompas.com - 04/09/2020, 13:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WELLINGTON, KOMPAS.com - Selandia Baru kembali melaporkan korban meninggal karena Covid-19, setelah lebih dari tiga bulan tak mengalaminya.

Korban yang mengembuskan napas terakhir karena virus corona dilaporkan merupakan seorang pria dengan usia yang berada di kisaran 50 tahun.

Pejabat kesehatan menerangkan, lelaki itu berasal dari gelombang kedua yang yang terdeteksi di kota Auckland pada akhir Agustus lalu.

Baca juga: Dikritik Trump soal Virus Corona, Ini Jawaban PM Selandia Baru

Adapun kasus di Auckland sekaligus mengakhiri "prestasi" Selandia Baru yang tanpa kasus infeksi Covid-19 selama sekitar 102 hari.

Korban meninggal karena virus corona dilaporkan berada di Rumah Sakit Middlemore Auckland, pada Jumat sore waktu setempat (4/9/2020).

Dilaporkan AFP, kali terakhir "Negeri Kiwi" mengalami kematian karena corona adalah 24 Mei lalu, dengan jumlah total angka kematian mencapai 23 orang.

Kepala Kesehatan Ashley Bloomfield mengatakan, dia mengakui jika kabar ini bakal membuat penduudk negara di Pasifik selatan itu khawatir.

"Baik itu masyarakat secara luas, maupun keluarga dan whanau (kerabat) yang tengah berduka atas kepergiannya," ujar dia dalam rilis resmi.

"Doa dan belasungkawa kami berikan kepada keluarga maupun masyarakat tempat korban tinggal, atas kehilangan yang mereka alami," lanjut Bloomfield.

Baca juga: Covid-19 Kembali, Pemilu di Selandia Baru Ditunda 4 Pekan

Klaster Auckland, yang dimulai dari keluarga empat orang, kini berkembang menjadi 152 orang, termasuk tiga kasus yang dilaporkan Jumat.

Pemerintah setempat mengalami kesulitan dalam melenyapkannya, meski menerapkan lockdown selama 2,5 pekan hingga Minggu malam (30/8/2020).

Bloomfield menjelaskan, pihaknya kini bisa mengaitkan setiap kematian karena Covid-19, dan meminta masyarakat untuk tetap waspada.

"Kabar hari ini merupakan pengingat agar kewaspadaan kita diperkuat atas Covid-19, penyakit yang bisa membawa konsekuensi serius," paparnya.

Meski warga diperbolehkan keluar rumah, pemerintah masih menerapkan larangan pertemuan lebih dari 10 orang dan mewajibkan warga memakai masker.

Otoritas kesehatan menerangkan sebelum korban meninggal Covid-19 diumumkan, bahwa larangan tersebut bakal diterapkan hingga 16 September.

Baca juga: Dalam Sehari, Selandia Baru Laporkan 14 Kasus Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com