Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Corona Berbasis Air Liur Akan Diuji Coba Massal di Inggris

Kompas.com - 03/09/2020, 20:12 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Uji coba cepat berbasis air liur untuk memeriksa kandungan virus corona telah diluncurkan di Salford.

Melansir BBC, corona tersebut menurut Menteri Kesehatan Inggris, diberi dana sebesar 500 juta British Pound atau sekitar Rp 9,8 juta dan hanya menghabiskan waktu 20 menit dalam satu kali pemeriksaan.

Uji coba itu akan menilai manfaat dari pengujian terhadap populasi yang berulang. Hal itu dikarenakan pemerintah Inggris mengatakan area dengan lebih sedikit kasus akan mengurangi kapasitas pengujian.

Uji coba di Southampton dan Hampshire juga akan diperluas dan permintaan untuk uji coba itu diperkirakan akan meningkat dengan kembalinya murid-murid ke sekolah dan para karyawan ke tempat kerja.

Baca juga: Rusia Sumbang Alat Tes Corona ke Korea Utara hingga Pecahan Uni Soviet

Cepat dan akurat

"Selama enam bulan terakhir kami telah membangun salah satu sistem pengujian terbesar di dunia," kata Hancock.

"Kami perlu menggunakan setiap inovasi baru yang kami miliki untuk memperluas penggunaan pengujian, dan membangun kemampuan pengujian massal yang dapat membantu menekan virus."

"Kami mendukung pengujian baru yang inovatif yang cepat, akurat, dan lebih mudah digunakan serta akan memaksimalkan dampak dan skala pengujian, membantu kami kembali ke cara hidup yang lebih normal."

Dewan Kota Salford dan mitra lokal lainnya akan dilibatkan dalam pengujian berbasis air liur, kata Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC).

Peserta terpilih akan diundang untuk tes mingguan dalam uji coba, sebanyak 250 tes dilakukan dalam sehari.

Uji coba itu akan dimulai di beberapa area ramai seperti area penjualan (pasar, supermarket), layanan publik, transportasi dan fasilitas keagamaan (gereja, masjid dll).

Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi kasus positif sejak dini, termasuk pasien asimptomatik atau mereka yang memiliki gejala ringan, sehingga orang dapat segera mengisolasi diri.

Tes itu juga akan menunjukkan bagaimana pengujian komunitas berulang secara teratur dapat ditingkatkan di seluruh negeri.

Baca juga: Alat Tes Swab Patah di Dalam Hidung, Anak Laki-laki Ini Meninggal Dunia

Deteksi lebih dini

Di Southampton, tahap kedua uji coba air liur tanpa swab (usap) akan dimulai minggu ini dengan model pengujian tiap pekan yang diuji coba pada lebih dari 2.100 siswa dan staf di empat sekolah, serta siswa dan staf di Universitas Southampton.

Proyek ini bekerja sama dengnan Dewan Kota Southampton dan Layanan Kesehatan Inggris (NHS).

DHSC mengatakan uji coba uji cepat virus corona 20 menit di Hampshire akan diperluas "untuk mengeksplorasi lebih lanjut... pengujian sel dalam pengaturan yang berbeda".

Dido Harding, ketua eksekutif sementara dari Institut Nasional untuk Perlindungan Kesehatan mengatakan,

"Teknologi dan metode pengujian baru sangat penting untuk menjaga sistem terus berkembang dan meningkat, terutama saat kami menilai bagaimana pengujian rutin dapat membantu mendeteksi kasus virus lebih awal."

Baca juga: India Batalkan Pesanan 500.000 Alat Tes Covid-19 dari China karena Cacat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com