Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gerebek Kelab Malam di Peru, 13 Orang Tewas Terinjak-injak

Kompas.com - 24/08/2020, 22:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

LIMA, KOMPAS.com - Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas terinjak-injak ketika polisi melakukan penggerebekan di sebuah kelab malam di Peru, untuk menegakkan protokol kesehatan di tengah virus corona.

Kementerian dalam negeri menyatakan, sekitar 120 orang berkumpul dalam pesta ilegal di Thomas Restobar di Lima pada Sabtu malam (22/8/2020).

Pihak keamanan lokal menerangkan, ketika polisi menggerebek mencoba mengamankan lantai dua kelab malam, pengunjungnya mencoba melarikan diri.

Baca juga: Naas, Anggota TNI Tewas Terinjak Saat Usir Gajah Liar, Begini Ceritanya

Di tengah upayanya itu, mereka terjebak di antara satu-satunya pintu masuk yang tertutup di tengah kekacauan, dan tangga yang mengarah ke jalanan.

Karena itu seperti diberitakan Sky News Minggu (23/8/2020), polisi Peru menyatakan bahwa ada sebagian besar pengunjung yang terinjak-injak.

Sebanyak 13 korban tewas terdiri dari 11 pria dan dua perempuan, dengan usia mereka rata-rata 20 tahun. Penyebab kematian mereka karena tertindih atau pun lemas.

Selain itu, sebanyak enam orang dilaporkan terluka, termasuk tiga polisi. Adapun si pemilik kelab malam, pasangan suami istri, ditahan.

Polisi menjelaskan selain menangkap pemilik bar, mereka juga menahan 23 orang dengan selama penggerebekan, aparat tak menggunakan gas air mata atau senjata api.

Presiden Martin Vizcarra menyatakan, 15 dari para tamu yang ditahan ternyata terinfeksi Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru.

Baca juga: Berusaha Hipnosis Seekor Gajah Liar, Pria Ini Tewas Terinjak

Franco Asensios, salah satu pengunjung mengungkapkan polisi mulai menyerbu tempat itu pukul 21.00 waktu setempat, di mana perempuan dipersilakan keluar lebih dahulu.

"Mungkin orang-orang menjadi panik dan mencoba untuk turun. Kemudian mereka mengatakan bahwa ada yang tertindih di barisan depan," kata Asensios.

Pernyataan Asensios itu diperkuat keterangan polisi yang bertugas, Jose Luis Amezquita di mana pengunjung berusaha kabur saat melihat mereka.

Amezquita menjelaskan di tengah usaha mereka keluar, tiba-tiba pintu tertutup sehingga mereka terjebak. Polisi sudah meminta pengunjung agar mundur.

Baca juga: Enam Orang Tewas Terinjak-injak di Kelab Malam Italia

"Kami berupaya agar ada cukup ruang untuk mengeluarkan mereka. Tetapi mereka nampaknya tidak memerhatikan," keluh Amezquita.

Menteri Urusan Perempuan Rosario Sasieta menegaskan, dia ingin pemilik kelab malam mendapatkan hukuman berat sebagai pertanggungjawaban.

Peru memulai melonggarkan lockdown mereka pada 30 Juni, meski kelab malam masih belum diizinkan untuk buka sejak tutup pada Maret.

Negara di Amerika Latin tersebut melaporkan 27/500 kasus kematian karena virus corona, dengan hampir 600.000 kasus infeksi.

Baca juga: 17 Penonton Sepak Bola di Angola Tewas Terinjak-injak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com