Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Ledakan di Pulau Jolo Tewaskan 14 Orang, Filipina Tuding Abu Sayyaf Pelakunya

Kompas.com - 24/08/2020, 19:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

JOLO, KOMPAS.com - Sebanyak 14 orang dan 75 lainnya terluka, ketika dua ledakan mengguncang Pulau Jolo yang berlokasi di selatan Filipina.

Serangan bom bunuh diri yang diyakini terkoordinasi itu terjadi di kawasan Sulu, lokasi pertempuran antara pemerintah dengan kelompok Abu Sayyaf.

Letnan Jenderal Corleto Vinluan menyatakan, tujuh tentara, satu polisi, dan enam warga sipil tewas dalam serangan pada Senin siang waktu setempat (24/8/2020).

Baca juga: 2 Bom Dahsyat Guncang Filipina, 11 Orang Tewas 40 Terluka

Ledakan pertama terjadi melalui peledak rakitan yang dipasang di sebuah sepeda motor, dan diparkir di dekat supermarket.

Kemudian insiden kedua berlangsung tak lama kemudian, di mana pelaku bom bunuh diri beraksi tatkala pihak keamanan menutup area kejadian.

Dikutip AFP, Letnan Jenderal Vinluan menerangkan bahwa ada seorang tentara yang sempat mencegah pelaku sebelum dia meledakkan diri.

Selain 14 korban tewas, sebanyak 48 warga sipil dengan 21 tentara dan enam polisi mengalami luka dalam insiden di Pulau Jolo.

Letnan Kolonel Ronaldo Mateo mengungkapkan, salah seorang tentara melihat ada orang yang memarkirkan motornya di depan toko kelontong.

Baca juga: WNI Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Pulau Jolo Masuk ke Filipina secara Ilegal

Dia meninggalkan motornya ketika sekelompok orang tengah berkerumun, termasuk di antaranya adalah militer, sebelum bom itu diledakkan.

"Personel kami tengah menggelar operasi penegakan keamanan. Di saat itulah, peledak rakitan tersebut meledak," kata Letkol Mateo.

Dia menambahkan, kelompok Abu Sayyaf merupakan pihak yang diyakini paling bertanggung jawab atas pengeboman ganda itu.

Terjadi setelah pimpinan Abu Sayyaf ditangkap

Dianggap sebagai teroris oleh AS, kelompok itu dituding sebagai dalang berbagai seranga yang menimpa Filipina. Termasuk penculikan turis asing hingga misionaris Kristen.

Mereka dilaporkan juga punya afiliasi dengan milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang bermaksud mendirikan kekhalifahan di Asia Tenggara.

Serangan pada Senin terjadi setelah pada awal Agustus ini, Filipina menangkap salah satu pentolan Abu Sayyaf di Mindanao.

Baca juga: Belum Ada Bukti Keterlibatan WNI dalam Bom Bunuh Diri di Pulau Jolo, Filipina

Pihak keamanan sudah mengantisipasi kemungkinan adanya balasan setelah mereka menahan Abduljihad Susukan, yang dituduh memenggal beberapa warga asing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com