Berdasarkan pernyataan kepolisian setempat, Susukan dijerat dengan 23 pembunuhan, lima penculikan, serta enam upaya pembunuhan.
Juru bicara Presiden Rodrigo Duterte, Harry Roque, mengutuk "serangan pengecut" itu, seraya memberikan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Kami meminta kepada penduduk Jolo untuk terus siaga, dan melaporkan jika saja ada orang atau benda mencurigakan yang ditemukan," kata Roque.
Dua ledakan itu terjadi di dekat Gereja Katolik, yang menjadi lokasi ketika dua pelaku bom bunuh diri beraksi pada Januari 2019.
Saat itu, 21 orang tewas dengan pelakunya merupakan salah satu kelompok yang mempunyai relasi dengan Abu Sayyaf.
Baca juga: Abu Sayyaf Minta Tebusan Sandera WNI, Mahfud: Biasa, Hanya Berubah Angkanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.