Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Ledakan di Pulau Jolo Tewaskan 14 Orang, Filipina Tuding Abu Sayyaf Pelakunya

Serangan bom bunuh diri yang diyakini terkoordinasi itu terjadi di kawasan Sulu, lokasi pertempuran antara pemerintah dengan kelompok Abu Sayyaf.

Letnan Jenderal Corleto Vinluan menyatakan, tujuh tentara, satu polisi, dan enam warga sipil tewas dalam serangan pada Senin siang waktu setempat (24/8/2020).

Ledakan pertama terjadi melalui peledak rakitan yang dipasang di sebuah sepeda motor, dan diparkir di dekat supermarket.

Kemudian insiden kedua berlangsung tak lama kemudian, di mana pelaku bom bunuh diri beraksi tatkala pihak keamanan menutup area kejadian.

Dikutip AFP, Letnan Jenderal Vinluan menerangkan bahwa ada seorang tentara yang sempat mencegah pelaku sebelum dia meledakkan diri.

Selain 14 korban tewas, sebanyak 48 warga sipil dengan 21 tentara dan enam polisi mengalami luka dalam insiden di Pulau Jolo.

Letnan Kolonel Ronaldo Mateo mengungkapkan, salah seorang tentara melihat ada orang yang memarkirkan motornya di depan toko kelontong.

Dia meninggalkan motornya ketika sekelompok orang tengah berkerumun, termasuk di antaranya adalah militer, sebelum bom itu diledakkan.

"Personel kami tengah menggelar operasi penegakan keamanan. Di saat itulah, peledak rakitan tersebut meledak," kata Letkol Mateo.

Dia menambahkan, kelompok Abu Sayyaf merupakan pihak yang diyakini paling bertanggung jawab atas pengeboman ganda itu.

Terjadi setelah pimpinan Abu Sayyaf ditangkap

Dianggap sebagai teroris oleh AS, kelompok itu dituding sebagai dalang berbagai seranga yang menimpa Filipina. Termasuk penculikan turis asing hingga misionaris Kristen.

Mereka dilaporkan juga punya afiliasi dengan milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang bermaksud mendirikan kekhalifahan di Asia Tenggara.

Serangan pada Senin terjadi setelah pada awal Agustus ini, Filipina menangkap salah satu pentolan Abu Sayyaf di Mindanao.

Pihak keamanan sudah mengantisipasi kemungkinan adanya balasan setelah mereka menahan Abduljihad Susukan, yang dituduh memenggal beberapa warga asing.

Berdasarkan pernyataan kepolisian setempat, Susukan dijerat dengan 23 pembunuhan, lima penculikan, serta enam upaya pembunuhan.

Juru bicara Presiden Rodrigo Duterte, Harry Roque, mengutuk "serangan pengecut" itu, seraya memberikan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Kami meminta kepada penduduk Jolo untuk terus siaga, dan melaporkan jika saja ada orang atau benda mencurigakan yang ditemukan," kata Roque.

Dua ledakan itu terjadi di dekat Gereja Katolik, yang menjadi lokasi ketika dua pelaku bom bunuh diri beraksi pada Januari 2019.

Saat itu, 21 orang tewas dengan pelakunya merupakan salah satu kelompok yang mempunyai relasi dengan Abu Sayyaf.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/24/195212970/2-ledakan-di-pulau-jolo-tewaskan-14-orang-filipina-tuding-abu-sayyaf

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke