Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari Seminggu pesawat Tempur Israel Gempur Jalur Gaza

Kompas.com - 19/08/2020, 22:12 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pesawat-pesawat tempur Israel membom Jalur Gaza selama 8 malam berturut-turut setelah menuduh warga Palestina telah menembakkan roket ke Israel selatan.

Serangan terbaru terjadi ketika Israel memperingatkan Hamas, kelompok yang mengatur Jalur Gaza, yang dianggap telah gagal menghentikan serangan balon yang berisi bahan peledak masuk ke Israel. Sehingga, memicu tensi untuk "perang".

Melansir Al Jazeera pada Rabu (19/8/2020), sumber keamanan Hamas mengatakan pesawat tempur dan drone Israel menyerang beberapa fasilitas milik Brigade Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas.

Serangan udara dan artileri tentara Israel menyebabkan kerusakan parah pada pos keamanan dan melukai beberapa orang, kata sumber. Sementara, tidak ada kematian yang dilaporkan.

Baca juga: Tank Israel Serang Hamas di Jalur Gaza terkait Rusuh dan Bom Balon

Dalam pernyataan yang dirilis tak lama sebelum tengah malam waktu setempat, militer Israel mengatakan "jet tempur dan pesawat tambahan (lainnya) menyerang sasaran militer Hamas di Jalur Gaza".

"Sebelum malam ini, sebuah roket ditembakkan dan pada siang hari, balon peledak dan api diluncurkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel," kata militer Israel.

Selama penyerangan itu, sebuah kompleks militer milik salah satu kelompok khusus organisasi teror Hamas menjadi sasaran.

Pejabat keamanan Mesir telah berulang kali berusaha mengakomodir untuk kedua kubu sepakat mengakhiri gejolak serangan roket dan balon api yang telah berlangsung selama seminggu dari kedua belah pihak.

Baca juga: Setelah Serang Jalur Gaza, Israel Larang Nelayan Palestina Tangkap Ikan

Bukan permainan

Presiden Israel, Reuven Rivlin mengeluarkan peringatan kepada Hamas selama kunjungan ke petugas pemadam kebakaran di daerah itu yang mengatakan mereka dipanggil untuk 40 kebakaran yang disebabkan oleh balon api Palestina pada Selasa (18/8/2020).

"Terorisme dengan menggunakan layang-layang dan balon api adalah terorisme seperti yang lainnya," kata Rivlin kepada petugas pemadam kebakaran Jalur Gaza, menurut pernyataan dari kantor Israel.

"Hamas harus tahu bahwa ini bukan permainan. Waktunya akan tiba ketika mereka harus memutuskan...Jika mereka menginginkan perang, mereka akan berperang," kata Rivlin, yang jabatannya sebagian besar bersifat formalitas.

Israel dan Hamas telah berperang 3 kali sejak 2008.

Baca juga: Diserang Roket, Israel Balas Gempur Jalur Gaza dengan Jet Tempur

Sebuah sumber Hamas mengatakan kepada kantor berita AFP, pembicaraan diadakan dengan delegasi Mesir di Gaza pada Senin (17/8/2020). Setelah itu, melanjutkan pertemuan dengan Israel dan Otoritas Palestina yang berada di Tepi Barat.

Delegasi Mesir diperkirakan akan kembali ke Gaza setelah pembicaraan itu selesai, sumber itu menambahkan.

Pemadaman listrik 

Israel melarang impor bahan bakar ke Gaza pada 12 Agustus sebagai bagian dari tindakan hukuman atas peluncuran balon api dari Jalur Gaza, melarang penangkapan ikan di lepas pantai Gaza, dan menutup penyeberangan barang Karam Abu Salem (Kerem Shalom), sehingga memangkas pengiriman bahan bakar ke pembangkit listrik di satu-satunya wilayah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com