Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kepercayaannya Terhadap Trump Telah Merenggut Nyawa Ayah Saya..."

Kompas.com - 18/08/2020, 11:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang wanita yang kehilangan ayahnya karena virus corona mengecam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat, Senin (17/8/2020) malam.

Kristin Urquiza mengatakan satu-satunya alasan kenapa ayahnya, Mark Urquiza, meninggal adalah karena mempercayai Trump sebagaimana dilansir dari CNN, Senin.

Mark Urquiza meninggal karena virus corona pada Juni. Kristin mengatakan kepercaayaan terhadap Trump harus ditebus dengan nyawa ayahnya.

Dia mengatakan bahwa ayahnya tersebut tersebut terlalu percaya dengan kata-kata Trump bahwa pandemi virus corona akan segera hilang.

"Virus corona telah memperjelas bahwa ada dua Amerika yakin Amerika tempat Donald Trump tinggal dan Amerika tempat ayah saya meninggal," kata dia.

Baca juga: Kepala Pos yang Ditunjuk Trump akan Dimintai Kesaksian soal Pengiriman Surat Suara

Dia merasa muak dengan pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Trump mengenai virus corona.

"Donald Trump mungkin bukan penyebab virus corona, tetapi ketidakjujuran dan tindakan tidak bertanggung jawab membuatnya jauh lebih buruk," sambung Kristin.

Dia mengungkapkan persaannya melalui rekaman pidatonya yang disiarkan dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat.

"Salah satu hal terakhir yang ayah saya katakan kepada saya adalah bahwa dia merasa dikhianati oleh orang-orang seperti Donald Trump," lanjut Kristin.

"Jadi, ketika saya memberikan suara saya untuk Joe Biden, saya akan melakukannya untuk ayah saya,” tambahnya.

Baca juga: Video Viral Melania Tak Mau Digandeng Trump Saat Turun dari Air Force One

Sedianya, Konvensi Nasional Partai Demokrat akan digelar selama empat malam. Acara pada Senin adalah acara yang pertama dalam serangkaian konvensi tersebut.

Dalam jajak pendapat CNN yang dirilis Minggu (16/8/2020) malam, 50 persen responden mendukung calon presiden Joe Biden menjadi presiden.

Pada Juli, Kristin menumpahkan kesedihannya yang ditinggal ayahnya melalui sebuah tulisan.

Dalam tulisan tersebut dia mengungkapkan kematian ayahnya disebabkan oleh kecerobohan para politikus yang terus membahayakan kesehatan ras kulit berwarna.

"Kepergiannya disebabkan karena kurangnya kepemimpinan yang jelas, penolakan dalam mengakui parahnya krisis, dan ketidakmampuan sekaligus keengganan untuk memberikan arahan yang jelas dan tegas tentang bagaimana meminimalkan risiko," tulisnya sebagaimana dilansir dari CNN.

Baca juga: Jurnalis Ini Tunggu 5 Tahun untuk Berikan Pertanyaan ke Trump: Apa Anda Menyesal Sudah Berbohong?

Kristin juga menulis surat undangan kepada Gubernur Arizona Doug Ducey untuk menghadiri pemakaman ayahnya.

Dalam surat itu juga dia memprotes Ducey atas dengan kurangnya tindakan dalam mencegah penyebaran virus corona yang menyebabkan kematian ayahnya dan orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com