Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Meninggal Selama 4 Tahun, Guru di India Masih Terima Gaji

Kompas.com - 17/08/2020, 14:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Otoritas pendidikan di Negara Bagian Uttar Pradesh, India, memerintahkan diadakannya penyelidikan buntut kasus aneh yang mereka temui.

Kasus itu adalah seorang guru yang masih terima gaji selama 18 bulan, padahal yang bersangkutan sudah meninggal empat tahun lalu.

Guru yang diidentifikasi bernama Arvind Kumar itu mengajar di SD Bilsanda di Pilibhit, di mana dia meninggal pada 22 Mei 2016.

Baca juga: 4 Fakta Guru Meninggal Saat Isi e-Rapor, Sempat Mengeluh Pusing hingga Penghargaan Anumerta

Insiden itu kemudian menjadi perhatian setelah baru-baru ini, istri Kumar mengajukan permintaan pekerjaan berdasarkan pertimbangan tertentu.

Koordinator Pendidikan Distrik Pilibhit, Rakesh Patel menuturkan, tahapan awalnya adalah sekolah menyediakan laporan gaji untuk para guru.

Laporan itu kemudian diteruskan kepada pejabat pendidikan setempat, yang kemudian meneruskannya lagi ke bagian keuangan.

Dilansir Gulf News pekan lalu, bagian keuangan kemudian menyetujui permintaan gaji, dan mengirimkan nominal yang tertera ke rekening pendidik.

Media India melaporkan, departemen yang mengurusi pendidikan SD, Basic Shiksha Adhikari (BSA), menyadari bahwa Kumar masih digaji hingga November 2017.

Pejabat BSA Devendra Swaroop dikutip Times of India mengemukakan, Kumar diketahui bergabung pada 5 November 2015 sebelum meninggal di 2016.

"Tetapi, bagian keuangan ternyata masih terus mengeluarkan gaji kepada yang bersangkutan hingga November 2017," papar Swaroop.

Atas insiden tersebut, Kepolisian Uttar Pradesh segera mendaftarkan kasusnya dan menggelar penyelidikan untuk mengetahui penyebab kelalaian itu.

Netizen seperti @Komalshah mengeluhkan bagaimana sistem di pemerintahan bisa meloloskan gaji kepada orang yang sudah meninggal selama 18 bulan.

"Saya membayangkan bagaimana bisa kejadian ini berlangsung dalam waktu lama. Yang melanggar haruslah dihukum," kata si warganet.

Baca juga: Minibus Tabrak Pembatas Jalan hingga Terbelah, Satu Guru Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com