Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati 75 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II, Jepang Janji Tidak Ulangi 'Tragedi Perang'

Kompas.com - 15/08/2020, 17:24 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

Itu akan memperkuat pandangan di Beijing dan Seoul bahwa 75 tahun setelah perang berakhir, elit penguasa Jepang masih kurang tulus dalam penyesalannya atas agresi masa perang negara ini.

Jepang memasuki Perang Dunia Kedua pada bulan September 1940. Tak lama, AS masuk ke dalam perang pada akhir tahun 1941, setelah Jepang menyerang pangkalan angkatan lautnya di Pearl Harbor di Hawaii.

Pada akhir perang, lebih dari 100.000 orang Amerika dan 71.000 tentara Inggris dan Persemakmuran, termasuk lebih dari 12.000 tawanan perang, telah tewas di Pasifik. Jutaan lainnya tewas selama pendudukan Jepang di China dan Korea Selatan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, tapi Masyarakat Jepang Sudah Jenuh Lockdown

Kemenangan Sekutu di Eropa pada 8 Mei 195 menyusul kekalahan Jerman, namun perang terus berkecamuk di Asia-Pasifik selama beberapa bulan mendatang.

Menyusul berakhirnya pertempuran di Eropa, Sekutu memerintahkan Jepang untuk menyerah pada 26 Juli 1945, tetapi Jepang tak kunjung melakukannya.

Perang diakhiri tak lama setelah AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Pada tanggal 15 Agustus, Kaisar Jepang Hirohito terdengar di radio untuk pertama kalinya dan mengumumkan diakhirinya pertempuran. Penyerahan diri Jepang secara resmi ditandatangani pada 2 September di tahun yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com