Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari, Selandia Baru Laporkan 14 Kasus Virus Corona

Kompas.com - 13/08/2020, 18:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WELLINGTON, KOMPAS.com - Selandia Baru melaporkan adanya 14 kasus virus corona dalam sehari, di mana kota terbesar mereka, Auckland, kembali menerapkan lockdown.

Penemuan empat kasus awal yang ditemukan di sebuah keluarga pada awal pekan ini dilaporkan sudah mengejutkan publik "Negeri Kiwi".

Sebabnya seperti diberitakan BBC Kamis (13/8/2020), mereka tidak menemukan penularan virus corona secara lokal selama 102 hari.

Baca juga: Setelah 102 Hari, Selandia Baru Kembali Laporkan Kasus Covid-19

Dari 14 kasus baru, 13 di antaranya berkaitan dengan keluarga yang menjadi sumber awal. Sementara sisanya adalah kasus impor.

Karena itu mulai Rabu (12/8/2020), Auckland menerapkan lockdown selama tiga hari untuk memutus penyebaran virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu.

"Kami bisa melihat betapa seriusnya situasi yang tengah kami hadapi di sini," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam konferensi pers.

Ardern menerangkan, jajarannya berusaha menangani ini secara cepat, namun tetap mengedepankan metode yang berhati-hati serta dilakukan secara tenang.

Sumber internal pemerintahan menerangkan, semua kasus Covid-19 yang terkonfirmasi bakal dikarantina. Termasuk mereka yang melakukan kontak.

Selain di Auckland, pemerintah Selandia Baru kembali menerapkan protokol kesehatan seperti pembatasan sosial di kota lain.

Baca juga: Selandia Baru Kembali Terapkan Lockdown, Setelah Muncul 4 Kasus Covid-19 Baru

Sebelum penularan yang terkonfirmasi Selasa (11/8/2020), Wellington mendapat pujian dunia karena dianggap berhasil menangani wabah dengan tidak ada transmisi lokal selama 102 hari.

PM Ardern melanjutkan, dia memprediksi gelombang penularan baru akan semakin membesar sebelum kemudian mengalami penurunan.

Bagaimana virus corona kembali menyebar?

Pekerja medis bergerak cepat dengan menyelidiki penyebab klaster awal, dengan mengetes keluarga dan kolega dari empat kasus awal.

Berdasarkan penelusuran, 13 kasus yang berhubungan dengan empat penularan awal meliputi:

  • Pegawai fasilitas penyimpanan di Auckland, di mana salah satu dari penderita awal bekerja.
  • Relatif dari kolega tersebut
  • Murid di sekolah lokal
  • Pegawai perusahaan simpan pinjam yang berkontak dengan keluarga itu, termasuk juga salah satu anggota keluarganya.

Baca juga: Jelang Pemilu, Selandia Baru Terapkan Siaga 2 karena Kasus Covid-19 Baru

Pemeriksaan kemudian digeber di Rotorua, kota berlokasi sekitar 230 km di tenggara Auckland, di mana keluarga sumber klaster awal sempat mengunjungi spa di sana.

Kepala kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield kepada radio Newstalk ZB berkata, mereka bekerja untuk menemukan sumber penularan awalnya.

Karena karantina yang diterapkan, warga setempat dilaporkan menyerbu supermarket setempat untuk menimbun bahan makanan.

Lonjakan transmisi baru ini meningkatkan keyakinan bahwa lockdown bakal diperpanjang di Auckland, di mana Selandia Baru sendiri sedang bersiap menghadapi pemilihan.

PM Ardern diyakini akan mengumumkan kelanjutan karantina itu pada Jumat (14/8/2020), dengan masa depan pemilu pada Senin pekan depan (17/8/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Muncul Lagi, Selandia Baru Tunda Pemilihan Umum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com