Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selandia Baru Umumkan Kemenangan atas Virus Corona

Kompas.com - 08/06/2020, 16:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WELLINGTON, KOMPAS.com - Selandia Baru mengumumkan kemenangan mereka atas virus corona, dengan mencabut segala larangan setelah pasien terakhir dinyatakan sembuh.

Meski pengawasan perbatasan masih diterapkan, Perdana Menteri Jacinda Ardern menyatakan social distancing dan pembatasan pertemuan publik tak diperlukan lagi.

"Kami sangat yakin sudah melenyapkan transmisi virus di Selandia Baru saat ini," ujar Ardern dalam konferensi yang ditayangkan televisi.

Baca juga: Presiden Ingin Contoh Korsel dan Selandia Baru dalam Penggunaan Teknologi Pelacak Covid-19, Seperti Apa?

PM berusia 39 tahun itu menerangkan, bersatunya rakyat Negeri "Kiwi" menjadi senjata utama mereka dalam mengalahkan virus corona.

Negara Pasifik Selatan, dengan populasi sekitar lima juta jiwa, melaporkan ada 1.154 kasus positif Covid-19, dengan 22 korban meninggal.

Selama 17 hari terakhir, tidak dilaporkan adanya infeksi baru, di mana hingga Senin (8/6/2020), hanya ada satu kasus tersisa.

Dilaporkan kantor berita AFP, detil pasien terakhir yang dinyatakan sembuh tidak disebutkan dengan alasan untuk menjaga privasi.

Namun, diyakini korban adalah perempuan yang berusia sekitar 50-an, di mana dia berhubungan dengan klaster fasilitas pengasuhan di Auckland.

Jacinda Ardern menerangkan, rakyatnya sudah membuat pengorbanan, termasuk ketika pemerintahannya menerapkan lockdown selama tujuh pekan.

Keputusan untuk menggelar karantina wilayah itu berbuah manis, di mana mereka berhasil menekan penularan dengan tidak adanya infeksi positif.

Saat ditanya bagaimana reaksinya saat diberi tahu pasien terakhir Covid-19 sudah sembuh, Ardern menjawab dia "menari bersama anaknya, Neve".

Baca juga: Kabar Baik, Semua Pasien Covid-19 Selandia Baru Sudah Pulang dari RS

"Dia sedikit terkejut, tapi dia kemudian ikut (menari). Dia sama sekali tidak mengerti mengapa saya melakukannya di lounge," kata Ardern senang.

Wellington kemudian menurunkan status darurat virus ke Level 1, yang mana adalah tingkatan terendah di tetangga Australia tersebut.

Dengan adanya penurunan itu, maka kelab malam bisa beroperasi tanpa adanya pembatasan di lantai dansa. Begitu juga dengan bioskop.

Kegiatan olahraga juga bisa dilaksanakan, di mana para pendukung diizinkan datang ke stadion melalui penurunan status tersebut.

Dengan kompetisi olahraga di sejumlah negara dibuka lagi, mereka menggelarnya dengan melarang penonton datang ke stadion.

PM Selandia Baru itu menerangkan, dia berharap pencabutan sebagian besar larangan akan membantu memulihkan ekonomi Negeri "Kiwi".

"Kini kami tengah membangun lagi ekonomi karena di level satu ini, kami adalah negara dengan ekonomi paling terbuka di dunia," jelasnya.

Baca juga: Diguncang Gempa Saat Siaran Langsung, PM Selandia Baru Stay Cool

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com