Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Misteri Besar" Melonjaknya Kasus Virus Corona di Vietnam

Kompas.com - 10/08/2020, 17:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Mungkin juga sejumlah masyarakat menjadi lengah, tambahnya. Ia mencatat bahwa Vietnam menunjukkan keterlibatan komunitas yang sangat kuat dalam upaya pengendalian penyebaran virus.

Baca juga: Anjing dan Katak Dipotong secara Sadis di Pasar Basah Vietnam

"Ada kebanggaan nasional yang besar tentang cara mereka mengendalikan pandemi. Saya pikir hal itu telah hilang di beberapa negara Barat."

Sejak ada sekitar 400 kasus positif di akhir Juli lalu, jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di Vietnam telah melonjak di atas 780 kasus.

Wakil menteri kesehatan mengatakan mereka memperkirakan jumlahnya akan meningkat. Pada Rabu pekan lalu, ia memperingatkan bahwa jumlah kasus positif akan mencapai puncaknya dalam waktu 10 hari.

Dengan masuknya turis baru-baru ini ke Da Nang, yang kini sudah kembali ke kota masing-masing, kasus positif Covid-19 telah terdeteksi di total 14 kota dan provinsi, termasuk di ibu kota dan Kota Ho Chi Minh.

Namun, kata Prof Van Doorn, hal yang menenangkan adalah bahwa semua kasus baru di bagian lain negara sejauh ini memiliki hubungan langsung dengan wabah Da Nang.

Yang terpenting, belum ada penularan komunitas yang dilaporkan terjadi di luar kota Da Nang. Ini adalah sesuatu yang akan dipantau oleh pihak berwenang dengan cermat.

"Apa yang sebelumnnya sukses dilakukan, kini sedang dilakukan lagi. Saya kembali terkesan," tambahnya.

Baca juga: Bunuh Anjing dan Kucing untuk Dijual Dagingnya, Pasangan di Vietnam Ditahan

"Tahun penting untuk menjaga kesehatan"

Di antara pujian atas Vietnam terkait caranya menangani Covid-19 ada beberapa pertanyaan tentang keakuratan data negara otoriter itu, yang oleh komunitas medis dan diplomatik diakui secara luas dapat diandalkan.

"Kematian baru yang dilaporkan menunjukkan ada transparansi dalam pelaporan Covid-19 di Vietnam dan bahwa 'tidak ada kematian' sebelumnya seharusnya tidak dipertanyakan," kata Dr Huong Le Thu, analis senior di Institut Kebijakan Strategis Australia, kepada BBC.

Semua kematian sejauh ini adalah pasien usia lanjut dengan komorbiditas.

Baca juga: Saya Tidak Bisa Bernapas, Pesan Terakhir Salah Satu Imigran Vietnam yang Tewas di Truk Kontainer

Di Da Nang, penduduk menyesuaikan diri kembali.

Pantai dan jalanan hampir kosong karena orang hanya meninggalkan rumah untuk membeli makanan. Semua restoran ditutup, termasuk untuk layanan pesan antar. Layanan penerbangan tak tersedia.

Setiap penduduk akan dites Covid-19 dan rumah sakit lapangan telah didirikan.

Di kota-kota lain di negara itu, masyarakat bebas bergerak, meski di Hanoi, bar dan tempat karaoke ditutup sebagai upaya pencegahan penularan.

Beberapa kota termasuk di ibu kota dan Kota Ho Chi Minh telah mewajibkan lagi masyarakat mengenakan masker di tempat umum.

Seperti banyak orang di seluruh dunia, May Xuan Tu-warga Danang- berkutat dengan ketidakpastian yang dipicu oleh pandemi.

"Tahun ini adalah tahun yang penting bagi kita untuk menjaga kesehatan, juga fokus pada keluarga, dan hal-hal yang paling penting," ujarnya.

Baca juga: Kasus 39 Mayat Warga Vietnam Dalam Kontainer Truk, 26 Orang Ditangkap di Perancis dan Belgia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com